Potensi Antagonis Mikroba Dari Akar Jagung (Zea mays L.) Terhadap Fusarium sp. Penyebab Penyakit Layu Fusarium

Main Author: Istiqomah, Nurul
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/7805/
Daftar Isi:
  • Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu komoditi tanaman pangan yang menjadi target dari perencanaan pembangunan dibidang pangan dan pertanian karena perannya sebagai sumber utama karbohidrat dan protein setelah beras. Namun dalam menjalankan praktek budidaya di lahan, banyak faktor biotik maupun abiotik yang dapat menghambat produksi tanaman jagung. Faktor biotik yang sering terjadi yaitu serangan hama dan penyakit pada tanaman jagung.Jamur patogen Fusarium sp. merupakan patogen penyebab penyakit layu fusarium yang termasuk salah satu penyakit penting pada tanaman jagung selain penyakit bulai yang disebabkan oleh jamur Peronosclerospora maydis, penyakit hawar daun, penyakit karat daun, dan busuk pelepah. Informasi mengenai mikroorganisme yang berpotensi antagonis bagi patogen tumbuhan diperlukan agar dapat digunakan sebagai pengendalian hayati. Kelompok mikroba yang banyak dikembangkan saat ini yaitu mikroba jenis jamurendofit dan khamir. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya dan Laboratorium Biosains Universitas Brawijaya. Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Februari sampai Juli 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksplorasi mikroba pada akar tanaman jagung dan eksperimental dengan menguji daya antagonis isolat mikroba (jamur endofit dan khamir)terhadap patogen Fusarium sp.pada media PDA. Hasil pengamatan akan disajikan berupa data deskriptif dan analisis perhitungan daya hambat pertumbuhan patogen. Mikroba yang berhasil diisolasi dan diidentifikasi yaitu terdiri dari sepuluh genus jamur dan tiga genus khamir dari akar tanaman jagung. Sembilan genus jamur diantaranya Nigrospora sp., Alternaria sp., Phomasp., Curvularia sp. (isolat 1), Fusarium sp. (isolat 1), Curvularia sp. (isolat 2), Fusarium sp. (isolat 2), Trichoderma sp. (isolat 1), Trichoderma sp. (isolat 2) dan satu jamur tidak teridentifikasi. Sedangkan tiga genus khamir diantaranyaCandida sp., Metschnikowia sp. dan Pichia sp. Hasil uji antagonis mikroba jamur menunjukkan bahwa delapan jamur yang diujikan dapat menekan pertumbuhan patogen Fusarium sp. melalui 3 mekanisme antagonis yaitu mekanisme mikoparasit, kompetisi dan antibiosis. Persentase penghambatan tertinggi oleh jamur Trichoderma sp. (isolat 1) terhadap patogen Fusarium sp. yaitu 52,22%. Sedangkan hasil uji antagonis khamir menunjukkan tiga khamir yang diuji tidak dapat menekan pertumbuhan patogen Fusarium sp. Hasil Scanning Electron Microscope (SEM) berhasil menunjukkan secara jelas hifa jamur Trichoderma sp. menempel dan melilit hifa jamur Fusarium sp. sehingga menyebabkan kerusakan struktur hifa dengan mekanisme antagonis mikoparasit.