Studi Perencanaan Sistem Distribusi Air Bersih Di Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang Dengan Menggunakan Bantuan Aplikasi Watercad V8. I

Main Author: Prayuda, Rozaky Cahyo
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/7697/
Daftar Isi:
  • Kecamatan Lawang terdiri dari 12 Desa yaitu Desa Sidoluhur, Srigading, Sidodadi, Bedali, Kalirejo, Mulyoarjo, Sumber Ngepoh, Sumber Porong, Turirejo, Ketindan, Wonorejo dan Lawang. Dari jumlah penduduk 102.979 jiwa tersebut masih ada sekitar 8.410 KK belum terlayani air minum dengan sistem perpipaan (PDAM dan Swadaya/lainnya) atau sekitar 65 %. Pada saat ini IKK Lawang dengan perkembangan kota urban yang semakin pesat terdapat permintaan kebutuhan air minum yang semakin meningkat namun demikian dengan kapasitas produksi yang terbatas. Menyikapi hal ini dalam studi ini membahas perencanaan jaringan air bersih untuk Kecamatan Lawang yang memanfaatkan debit mata air Krabyakan sebesar 50 liter/detik. Dalam studi ini, dilakukan analisa jaringan air bersih dengan bantuan program WaterCAD v8i untuk mengetahui kondisi hidrolis jaringan perpipaan. Ada 3 Alternatif perencanaan, pertama menggunakan 1 buah tandon dan 2 buah pompa berkapasitas 50 l/detik dengan pola operasi pompa yaitu 13,5 jam/ hari beroperasi secara bersamaan. Kedua, menggunakan 1 buah tandon dan 4 buah pompa berkapasitas 50 l/detik dengan pola operasi pompa yaitu 14 jam/ hari beroperasi secara bersamaan. Ketiga, menggunakan 1 buah tandon dan 4 buah pompa berkapasitas 25 l/detik dengan pola operasi pompa yaitu 18 jam/ hari beroperasi secara bergantian per dua pompa. Dari hasil simulasi dengan bantuan WaterCAD v8i, bahwa sistem jaringan perpipaan dapat berjalan dengan baik. Hal ini berdasarkan kondisi tekanan pada alternatif pertama 0,1- 7,9 atm, alternatif kedua 0,1-7,9 atm, dan alternatif ketiga 0,1-8 atm ,headloss gradient alternatif pertama 0,03-6,27 m/km, alternatif kedua 0,1-7,47 m/km, dan alternatif ketiga 0,1- 7,5 m/km, dan kecepatan alternatif pertama 0,1-0,8 m/detik, alternatif kedua 0,1-1,2 m/detik, dan alternatif ketiga 0,1-1,2 m/detik. Hasil ini sudah sesuai dengan syarat perencanaan. Anggaran biaya untuk alternatif pertama sebesar Rp 8,256,076,000.00, alternatif kedua sebesar Rp 8,129,576,000.00, sedangkan alternative ketiga Rp 8,088,267,000.00.