Pengaruh Penerapan Usahatani Konservasi Terhadap Keragaan Usahatani Kentang Di Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu
Main Author: | Gultom, Dame Veronika |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/6485/ |
Daftar Isi:
- Konservasi merupakan salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko terjadinya kerusakan lingkungan akibat pengelolaan lahan yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip nya. Konservasi sangat sesuai dilakukan pada daerah pegunungan yang cenderung menggunakan lahan miring sebagai lahan budidaya. Desa Sumber Brantas yang dikenal sebagai salah satu sentra produksi kentang merupakan salah satu desa yang umumnya memiliki lahan miring. Kesesuaian kondisi lahan yang subur dan iklim yang sesuai dengan syarat tumbuh kentang, mendorong produktivitas di daerah ini cukup baik. Akan tetapi, pengelolaan lahan budidaya yang dilakukan oleh petani kentang secara konvensional mengarah pada resiko-resiko yang dapat menurunkan produksi lahan tersebut. Beberapa diantaranya adalah adanya penggunaan lahan miring yang dapat meningkatkan resiko erosi maupun alih fungsi lahan yang dapat merusak fungsi sumber Brantas sebagai salah satu daerah aliran sungai serta penggunaan input-input pertanian secara berlebihan. Adanya resiko-resiko tersebut dapat berdampak pada penurunan jumlah produksi petani dan menurunkan pendapatan petani. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh penerapan usahatani konservasi dengan keragaan usahatani di desa Sumber Brantas. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei – Juni 2017. Responden dari penelitian ini terdiri atas 33 orang petani kentang yang memiliki berbagai keragaman karakteristik. Sumber data yang diperoleh dari hasil penelitian terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan mewawancarai petani kentang secara langsung. Dimana data yang diperoleh berkaitan dengan karakteristik petani (umur, tingkat pendidikan dan pengalaman usahatani), karakteristik lahan (kepemilikan lahan, luas lahan, kemiringan lahan), dan pengetahuan petani terhadap konservasi usahatani (secara mekanik, vegetatif, agronomi). Alat analisis yang digunakan dalam penelitian adalah Structural Eqation Modelling – Partial Least Square (SEM-PLS) dengan menggunakan WrapPLS 5.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan usahatani konservasi adalah tingkat pengetahuan petani yang memiliki nilai path coefficients sebesar 0.51 dan siginifikan dengan nilai p value sebear <0.1. Pengetahuan petani juga berpengaruh positif terhadap penerapan konservasi. Sedangkan Karakeristik petani dan Karakeristik lahan tidak berpengaruh secara positif terhadap keragaan usahatani karena nilai p value masing-masing variabel lebih besar dari 0.05 yakni sebesar 0.11 dan 0.24. Penerapan usahatani juga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keragaan usahatani karena nila p value yang di hasilkan adalah sebesar 0.07. hal ini disebabkan oleh berbagai faktor lainnya yang terjadi di desa Sumber Brantas.