Kajian Aplikasi Urea-Humat Terhadap Ketersediaan Dan Serapan Kation Basa Serta Pertumbuhan Jagung (Zea mays) Pada Entisols Wajak

Main Author: Purmawan, Yananda Adhe
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/4133/
Daftar Isi:
  • Entisols merupakan tanah yang kurang menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman jagung. Aplikasi urea-humat ditujukan untuk mengatasi masalah pada Entisols sehingga jagung dapat tumbuh optimal. Jagung merupakan tanaman pangan dengan sumber karbohidrat kedua setelah beras. Jagung juga dapat digunakan sebagai pakan ternak dan bahan baku industri. Semakin meningkatnya jumlah penduduk kebutuhan dan konsumsi jagung di Indonesia terus meningkat. Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) Mengevaluasi pengaruh aplikasi urea humat pada berbagai dosis terhadap ketersediaan kation basa pada Entisols Wajak, (2) Mengevaluasi pengaruh aplikasi urea humat pada berbagai dosis terhadap serapan kation basa dan pertumbuhan tanaman jagung. Penelitian dilakukan di rumah kaca Universitas Brawijaya Malang pada bulan Juni 2016 hingga Oktober 2016. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Kombinasi perlakuan diadopsi berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Suntari et al. (2015) yang terdiri dari U : Urea 100%, UH1 : Urea-Humat 75%, UH2 : Urea-Humat 100%, UH3 : Urea-Humat 125% dan UH4 : Urea-Humat 150%. Parameter pengamatan meliputi jumlah daun, tinggi tanaman, berat kering tanaman, ketersediaan dan serapan K, Na, Ca, Mg. Data diuji dengan analisis ragam, dilanjutkan dengan uji Duncan dan korelasi. Ketersediaan K pada 90 HSI (hari setelah inkubasi) memiliki peningkatan tertinggi pada perlakuan UH4 yaitu 20% dibandingkan aplikasi urea 100%. Ketersediaan Na pada 30 HSI memiliki peningkatan tertinggi pada perlakuan UH4 yaitu 34,25% dibandingkan aplikasi urea 100%. Ketersediaan Ca dan Mg pada 90 HSI memiliki peningkatan tertinggi pada perlakuan UH2, masing-masing 23,50% dan 65,85% dibandingkan aplikasi urea 100%. Serapan K dan Ca pada tanaman jagung memiliki peningkatan tertinggi pada perlakuan UH4, masing-masing 18,52% dan 53,16% dibandingkan aplikasi urea 100%. Aplikasi urea-humat tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman jagung. Aplikasi urea-humat 100% pada 30 dan 60 HSI lebih efisien dalam ketersediaan K masing-masing, 16,22% dan 55,81%, sedangkan pada 90 HSI lebih efisien pada urea-humat 150% yaitu 20%. Aplikasi urea-humat 100% pada 30 HSI lebih efisien dalam ketersediaan Na yaitu 24,66%. Aplikasi urea-humat 100% pada 30, 60 dan 90 HSI lebih efisien dalam ketersediaan Ca dan Mg masing-masing, 22,51; 13,29; 23,50% dan 83,72; 38,66; 65,85%.