Sistem Sirkulasi Sebagai Sarana Evakuasi Kebakaran Pasar Tradisional Lawang, Malang
| Main Authors: | Asmara, Safarena Zalzabila Nimas, Ir. Heru Sufianto, M.Arch, St, Ph.D. |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
| Bahasa: | eng |
| Terbitan: |
, 2022
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195770/1/Safarena%20Asmara.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195770/ |
Daftar Isi:
- Pasar tradisional ialah bangunan atau tempat terbuka yang memiliki fungsi sebagai proses transaksi jual beli antara pembeli dan pedagang yang telah memiliki kesepakatan untuk memenuhi kebutuhan dasar ribuan penduduk. Jumlah sumber daya manusia yang tinggi dan meningkatnya kebutuhan dasar masyarakat memicu kebutuhan pasar tradisional sebagai sarana pemenuhan kebutuhan dasar. Tingginya kebutuhan bangunan pasar tradisional yang tidak diimbangi dengan manajemen yang baik mempengaruhi proses perencanaan maupun pelaksanaan yang menyampingkan kesiapan insfrastruktur maupun sarana proteksi dan penyelamatan. Hal tersebut dapat memicu kerusakan maupun bencana seperti kebakaran, salah satunya yaitu Pasar Lawang yang pernah mengalami kebakaran pada April 2019. Pasar Lawang tergolong klasifikasi kebakaran kelas A dengan tipe konstruksi C yang memiliki tingkat kebakaran tinggi dan terdapat bahan mudah terbakar seperti kain dan kayu. Oleh karena itu, selain perencanaan sistem proteksi kebakaran juga diperlukan adanya perencanaan sistem sirkulasi sebagai akses penghuni untuk evakuasi saat kebakaran. Untuk mengetahui proses evakuasi yang paling efektif diperlukan analisis mengenai pola penyebaran asap, waktu penyebaran asap, pola pergerakan evakuasi penghuni, dan waktu evakuasi penghuni untuk keluar dari bangunan. Metode penelitian menggunakan simulasi yang membandingkan waktu yang tersedia untuk evakuasi (ASET) dengan waktu yang dibutuhkan untuk evakuasi (RSET). Pada simulasi kondisi eksisting bangunan, waktu yang dibutuhkan untuk evakuasi (RSET) melebihi waktu yang tersedia untuk evakuasi (ASET) sehingga dilakukan simulasi kembali dengan penambahan rekomendasi sarana sirkulasi yaitu lebar koridor dan arah keluar tangga serta prasarana sirkulasi yaitu sistem alarm dan signage.