Penerapan Pasal 4 Huruf A Dan C Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Terkait Hak Konsumen Terhadap Peredaran Kosmetik Share In Jar (Studi Dibalai Besar Pengawas Obat Dan Makanan Surabaya)

Main Authors: Atikawati, Devi, Dr. Yuliati,, S.H., LL.M, Ranitya Ganindha,, S.H., M.H
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195680/1/Devi%20Atikawati%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195680/
Daftar Isi:
  • Pada skripsi ini penulis mengangkat permasalahan penerapan Pasal 4 Huruf A Dan C Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen atau UUPK terkait hak konsumen terhadap peredaran kosmetik share in jar. Pilihan judul tersebut dilatarbelakangi dengan beredarnya kosmetik yang telah ada dan memiliki harga tinggi dipasaran lalu di bagi kedalam wadah-wadah kecil untuk dijual kembali dengan harga yang lebih murah atau disebut kosmetik share in jar pada gerai, pusat perbelanjaan maupun e-commerce yang tidak dilengkapi dengan informasi terkait produk yang bertentangan dengan Pasal 4 Huruf C UUPK yang menyebutkan bahwa konsumen memiliki hak untuk mendapatkan informasi yang benar, jujur dan jelas terkait suatu produk, serta berhubungan dengan hak konsumen untuk merasa aman, nyaman dan selamat selama penggunaan produk yang diatur dalam Pasal 4 Huruf A UUPK. Berdasarkan hal tersebut diatas, karya tulis ini mengangkat rumusan masalah: (1) Bagaimana Penerapan Pasal 4 Huruf A Dan C Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen terkait hak konsumen terhadap peredaran kosmetik share in jar? (2) Bagaimana hambatan dan upaya penyelesaian yang dilakukan oleh Balai Besar Badan Pengawas Obat dan Makanan Surabaya dalam mengawasi peredaran kosmetik share in jar?. Kemudian penulisan karya tulis ini menggunakan metode yuridis empiris dengan metode pendekatan yuridis sosiologis. Sumber data primer dan sekunder yang diperoleh penulis akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif yaitu menganalisis data yang diperoleh melalui kuesioner kemudian melakukan editing dan koding untuk mendapatkan hasil yang diinginkan untuk penelitian ini yang kemudian dipaparkan. Dari hasil penelitian dengan metode di atas, penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada bahwa penerapan Pasal 4 Huurf A dan C UUPK masih belum maksimal, terlihat dari masih beredarnya produk kosmetik share in jar ix dipasaran dengan tidak dilengkapi nomor izin edar berupa nomor notifikasi dikarenakan beberapa faktor, salah satunya karena sanksi yang diterapkan oleh lembaga penegak hukum dalam hal ini adalah Balai Besar POM Surabaya kepada pelaku usaha hanya sebatas pembinaan, hal ini yang tidak menimbulkan efek jera serta kesadaran akan hak konsumen masih sangat rendah