Pengaruh Jenis Pelarut dan Solid-to-Solvent Ratio pada Ekstraksi Daun Stevia Rebaudiana terhadap Total Kandungan Gula

Main Authors: Kholifah, Ayu Nur, Annisa, Nur, Aji Hendra Sarosa, S.T., M.T, Supriyono, S.T., M.T
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195406/1/Ayu%20Nur%20Kholifah.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195406/
Daftar Isi:
  • Konsumsi gula di Indonesia mencapai 2.660.000 ton pada tahun 2021. Gula yang dikonsumsi berupa gula tebu yang memiliki kalori tinggi dibandingkan gula alami lain seperti stevia. Stevia atau Stevia rebaudiana Bertoni menghasilkan rasa manis hingga 200- 300 kali lebih manis dibandingkan pemanis lainnya. Rasa manis yang dihasilkan ini didapat dari senyawa berupa Steviol glycosides yang memiliki gugus steviol dan gugus glikosida yang dapat mengikat glukosa. Stevia dapat diproduksi dengan metode ekstraksi maserasi yang dilakukan dengan merendam bahan baku yang telah dikeringkan atau digiling ke dalam pelarut pada suatu wadah tertutup. Ekstraksi dibiarkan pada suhu dan waktu yang ditentukan dengan pengadukan secara kontinyu dilakukan untuk mempercepat proses ekstraksi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh jenis pelarut dan solid-to-solvent ratio terhadap total kandungan gula (%Brix) pada ekstrak daun stevia. Variabel solid-to-solvent ratio berupa 1:15; 1:25; 1:35 dan jenis pelarut berupa air, etanol 30%, etanol 70% dan etanol 99%. Metode ekstraksi daun stevia menggunakan ekstraksi maserasi selama 1 jam dengan suhu 50°C dan pengadukan 100 rpm. Kemudian dilakukan filtrasi, evaporasi, dan pemekatan menggunakan oven. Pengujian dilakukan dengan menggunakan handling refractometer untuk mengukur total kandungan gula (%Brix) dan analisa FTIR untuk mengetahui gugus fungsi yang teridentifikasi pada ekstrak daun stevia.