Analisis Produktivitas Menggunakan Strategi Green Productivity Pada Proses Produksi Kacang Sangrai (Studi Kasus Di Kacang Goreng Cap Jempol, Malang)
Main Authors: | Aristawati, Novy, Dr. Retno Astuti,, STP. MT, Wendra Gandhatyasri Rohmah, STP, MP |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195234/1/Novy%20Aristawati.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195234/ |
Daftar Isi:
- Perusahaan Kacang Goreng Cap Jempol merupakan salah satu perusahaan skala kecil di Kota Malang yang memproduksi kacang sangrai. Permintaan produk kacang sangrai yang tinggi menyebabkan perusahaan perlu meningkatkan produktivitas. Dengan meningkatnya produktivitas tersebut maka juga menimbulkan peningkatan sumber daya serta limbah yang dihasilkan, sehingga usaha yang dapat dilakukan untuk dapat mengoptimalkan produktivitas namun tetap memperhatikan kelestarian lingkungan yaitu dengan strategi green productivity. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengukur nilai Green Productivity Index (GPI) awal, menentukan prioritas alternatif, dan mengestimasi dampak dari alternatif yang terpilih. Green productivity merupakan sebuah strategi untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja lingkungan. Tahapan penelitian ini diawali dengan membuat diagram alir dan neraca massa yang kemudian dipetakan menjadi Green Value Stream Mapping (GVSM). Setelah itu akan dilakukan perhitungan Green Productivity Index (GPI) awal dengan membandingkan nilai indikator ekonomi dan dampak lingkungan. Kemudian akan dilakukan penyusunan alternatif solusi yang dilakukan oleh tiga orang pakar dari perusahaan. Pembobotan alternatif solusi dilakukan dengan menggunakan metode pairwise comparison dengan skala perbandingan 1-9. Setelah itu akan dilakukan evaluasi alternatif dengan menghitung nilai GPI akhir yang bertujuan untuk mengetahui kontribusi dari alternatif yang terpilih. Hasil penelitian didapatkan tingkat produktivitas atau nilai GPI awal yaitu sebesar 0,022 dengan nilai indikator ekonomi sebesar 1,808 dan nilai dampak lingkungan sebesar 83,719 kg. Dihasilkan tiga alternatif solusi, yaitu menanam tanaman di sekitar lokasi produksi, pemanfaatan limbah material, dan pengurangan air pada proses pencucian. Hasil analisis pairwise comparison menunjukkan bahwa alternatif pengurangan air pada proses pencucian memiliki bobot tertinggi dengan bobot 0,67. Alternatif tersebut dapat mengurangi dampak lingkungan menjadi 7,417 kg, namun menurunkan nilai indikator ekonomi menjadi 1,481. Alternatif terpilih mampu meningkatkan nilai GPI akhir menjadi 0,200.