Distribusi Keanekaragaman Mikroalga pada Substrat Dasar Perairan di Wilayah Pesisir Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur
Main Authors: | Savitri, Frizca Rania, Prof. Dr. Ir. Mohammad Mahmudi, MS. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194302/1/Frizca%20Rania%20Savitri.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194302/ |
Daftar Isi:
- Mikroalga merupakan kelompok organisme autotrof berukuran mikroskopis yang dapat melakukan proses fotosintesis dan berperan penting di perairan salah satunya sebagai bioindikator karena memiliki sifat yang sensitif dan toleran terhadap perubahan lingkungan. Mikroalga ditemukan hidup di permukaan, kolom air, dan dasar perairan seperti substrat. Kelimpahan dan distribusi mikroalga yang hidup pada substrat sangat dipengaruhi oleh kondisi sedimen dan juga kondisi lingkungan perairan itu sendiri. Wilayah Pesisir Kabupaten Pasuruan memiliki perairan laut yang cukup besar yaitu sepanjang ± 48 km. Tingginya aktivitas pemanfaatan perairan yang bermacam-macam dapat berdampak pada kondisi perairan serta kelimpahan mikroalga di wilayah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi jenis dan kelimpahan mikroalga yang ditemukan pada substrat dasar perairan dan menganalisis pengaruh parameter kualitas air terhadap kelimpahan mikroalga di wilayah pesisir Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari – Juni 2022 di Pantai Penunggul, Pantai Watuprapat, dan Pantai Pasir Panjang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan datanya yang terdiri dari data primer (observasi dan dokumentasi) dan data sekunder (jurnal dan buku). Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Pada penelitian ini dilakukan pengambilan dan identifikasi sampel mikroalga, pengukuran kualitas air, perhitungan kelimpahan dan kelimpahan relatif mikroalga, perhitungan indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, dan indeks dominansi, serta analisis stastistik dengan metode NMDS (Non-metric Multidimensional Scaling) dan metode CCA (Canonical Correlation Analysis). Pengukuran parameter kualitas air yang dilakukan yaitu suhu, kecerahan, kedalaman, arus, salinitas, oksigen terlarut, pH, nitrat, ortofosfat, dan klorofil-a. Hasil penelitian menunjukan mikroalga yang ditemukan pada substrat dasar terdiri dari kelas Bacillariophyceae 78%, Cyanophyceae 11%, Chlorophyceae 6% dan Dinophyceae 5%. Genus yang ditemukan ada 18 yaitu Cladophora, Bacularia, Lyngbya, Achnantes, Amphora, Aulacoseira, Chaetoceros, Diploneis, Grammatophora, Gyrosigma, Hemialus, Isthmia, Melosira, Navicula, Nitzschia, Pinnularia, Pleurosigma, dan Peridinium. Pada pengukuran pertama kelimpahan mikroalga tertinggi berada di stasiun 1 titik 2 sebesar 98.826 ind/cm2 dan nilai kelimpahan terendah berada pada stasiun 3 titik 1 sebesar 49.413 ind/cm2. Pada pengukuran kedua kelimpahan mikroalga tertinggi berada di stasiun 1 titik 3 sebesar 74.119 ind/cm2 dan nilai kelimpahan terendah berada pada stasiun 3 titik 1 dan titik 3 sebesar 42.001 ind/cm2. Indeks keanekaragaman di pesisir Pasuruan menunjukkan ke dalam kategori yang sedang, indeks keseragaman menunjukkan mikroalga tersebar secara merata, dan indeks dominansi menunjukkan tidak adanya spesies yang mendominasi di perairan tersebut. Dapat dikatakan bahwa pesisir di Kabupaten Pasuruan tergolong baik, tetapi dapat berpotensi menjadi perairan yang buruk karena kelas Bacillariophyceae yang paling dominan di perairan dan ditemukannya juga kelas Dinophyceae. Parameter kualitas air yang diukur pada penelitian ini masih dalam kisaran yang normal, tetapi suhu dan kecerahan pada beberapa titik menunjukkan hasil yang kurang optimal namun masih bisa di toleransi oleh mikroalga. Berdasarkan hasil analisis statistik NMDS, kelas Bacillariophyceae dan Cyanophyceae hampir ditemukan secara merata di setiap titik lokasi penelitian. Variasi mikroalga yang ditemukan pada tiap stasiun cenderung sama dan perbedaan jenis substrat juga tidak mempengaruhi variasi yang ditemukan, tetapi hanya pada kelimpahnnya. Berdasarkan hasil analisis statistik CCA menunjukkan hasil korelasi yang positif terhadap kualitas air dengan mikroalga yang ditemukan.