i Pengaruh Terapi Minyak Atsiri (Canarium indicum L.) Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA), Ekspresi Interleukin-1β (IL-1β), Aktivitas Lipoprotein Lipase (LPL) dan Gambaran Histopatologi Organ Paru Pada Tikus (Rattus norvegicus) Model Asma
Main Authors: | Azzahra, Velayaty Labone, Prof. Dr. drh. Aulanni’am,, DES, Prof. Dr. Ir. Chanif Mahdi,, MS |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193223/1/Velayaty%20Labone%20Azzahra.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193223/ |
Daftar Isi:
- Asma merupakan penyakit saluran napas kronis yang ditandai dengan eksaserbasi kejang bronkial (bronkospasme) yang parah dan peradangan saluran pernapasan. Gejala asma yang tampak pada hewan dapat disensitisasi dengan paparan ovalbumin (OVA) berulang dan diperparah dengan bakteri lipopolisakarida (LPS), yaitu Porpyromonas gingivalis. Virus dan beberapa bakteri penginfeksi saluran pernapasan dapat memperparah penyakit asma dengan cara mengaktivasi Th2 dan mempoduksi sitokin menyebabkan terjadinya apoptosis sel epitel dan perubahan anatomi-histologi saluran pernapasan. Minyak atsiri dari getah kenari (Canarium indicum L.) digunakan sebagai terapi pada tikus asma. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi terapi minyak atsiri dalam menurunkan kadar malondialdehid (MDA) dan ekspresi Interleukin- 1β (IL-1β), untuk mengetahui perubahan gambaran histopatologi organ paru tikus model asma, serta untuk mengetahui perubahan aktivitas enzim lipoprotein lipase (LPL) pada serum. Kelompok hewan coba adalah tikus (Rattus norvegicus) yang dibagi menjadi 5 kelompok, kelompok kontrol negatif (tikus sehat), kelompok kontrol positif (tikus sakit), dan kelompok terapi dosis 25 mg / kg BB, dosis 50 mg / kg BB dan dosis 100 mg / kg BB selama 7 hari. Kadar MDA diukur menggunakan metode spektrofotometri melalui uji TBA. Ekspresi IL-1β diamati melalui teknik imuhohistokimia dan dihitung dengan immunoratio software. Aktivitas enzim LPL diuji dengan metode titrasi volumetrik. Histopatologi organ paru diwarnai dengan pewarnaan Hematoxilin-Eosin yang diamati dibawah mikroskop. Hasil penelitian menunjukkan terapi minyak atsiri memberikan pengaruh yang sangat signifikan (p<0,01) dalam menurunkan kadar MDA sampai 21,68 %, ekspresi IL-1β sampai 49,48 %, dan meningkatkan aktivitas enzim LPL sampai 30,3 %. Kesimpulan penelitian ini adalah minyak atsiri dari getah kenari dapat digunakan sebagai terapi asma, berdasarkan penurunan kadar MDA dan ekpresi IL-1β; meningkatkan aktivitas enzim LPL serta memperbaiki histopatologi paru