Pengaruh Gel Ekstrak Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) Terhadap Ekspresi Vegf Pada Penyembuhan Luka Pasca Pencabutan Gigi Tikus (Rattus Norvegicus)
Main Authors: | Sari, Dyah Ayu Wulan, drg. Miftakhul Cahyati,, Sp.PM. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191017/1/Dyah%20Ayu%20Wulan%20Sari.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191017/ |
Daftar Isi:
- Tindakan pencabutan gigi merupakan suatu tindakan sebagai dokter gigi. Pencabutan gigi merupakan suatu tindakan pembedahan yang melibatkan jaringan tulang dan jaringan lunak dari rongga mulut (Safriani, 2014). Pencabutan gigi yang ideal yakni pencabutan gigi tanpa menimbulkan rasa sakit dengan trauma yang sekecil mungkin pada jaringan penyangganya, sehingga luka bekas pencabutan gigi akan sembuh secara normal (Kartikasari et al, 2008). Prevalensi pencabutan gigi di Indonesia berdasarkan RISKESDAS 2018 mencapai 19,0%. Pada proses penyembuhan luka, pembentukan dan perkembangan pembuluh darah merupakan hal yang sangat penting. Pembentukan pembuluh darah baru dirangsang oleh faktor pertumbuhan angiogenik seperti transforming growth factor-β (TGF-β) dan vascular endothelial growth factor (VEGF) (Fatimatuzzahroh et al, 2015). VEGF yang merupakan perangsang angiogenesis yang kuat dalam sejumlah model eksperimental in vivo ini juga dikenal sebagai faktor yang mengatur permeabilitas pembuluh darah. Kemampuan faktor ini meningkatkan permeabilitas vaskular menentukan peran penting dalam peradangan dan proses patologis lainnya (Karamysheva, 2008). Tujuan : Mengetahui pengaruh gel ekstrak daun kersen terhadap ekspresi VEGF pada proses penyembuhan luka pasca pencabutan gigi tikus. Metode : Penelitian yang digunakan yakni desain eksperimen murni (True experimental) dengan menggunakan rancangan penelitian “Post Test Only Randomized Control Design” di Laboratorium secara in-vivo. Hewan coba tikus (Rattus norvegicus) yang digunakan sebanyak 30 ekor dibagi kedalam 2 kelompok, yaitu kelompok yang tidak diberi gel ekstrak daun kersen/kelompok kontrol (K3, K5, K7) dan kelompok yang diberi gel ekstrak daun kersen/kelompok perlakuan (P3, P5, P7), lalu dilakukan dekaputasi pada hari ke-3, ke-5, dan ke-7. Dilakukan pengambilan jaringan keras dan pembuatan preparat, selanjutnya preparat dilakukan pewarnaan Imunohistokimia indirect. Ekspresi VEGF diamati menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran 400x pada 5 lapang pandang. Hasil : Uji One way ANOVA menunjukkan terdapat perbedaan jumlah ekspresi VEGF antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan (p<0,05). Uji Post Hoc HSD Tukey membuktikan terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan (p<0,05). Ekspresi VEGF pada kelompok perlakuan sudah terjadi peningkatan yang signifikan pada hari ke-3 (P3). Pada hari yang sama tiap kelompok selalu terjadi peningkatan jumlah rata-rata ekspresi VEGF, yaitu kelompok perlakuan selalu lebih tinggi dari kelompok kontrol. Kesimpulan : Pemberian gel ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L.) berpengaruh terhadap ekspresi VEGF pada penyembuhan luka pasca pencabutan gigi tikus (Rattus norvegicus).