Ekstraksi Senyawa Fenolik Dari Bawang Putih (Allium Sativum L.) Menggunakan Kombinasi Metode Microwave Assisted Extraction (Mae) Dan Maserasi

Main Author: Savitri, Dian
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/181407/1/Dian%20Savitri%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/181407/
Daftar Isi:
  • Bawang putih memiliki kandungan berbagai zat yang menguntungkan bagi manusia, salah satunya adalah fenol. Kandungan fenol pada bawang putih dapat diperoleh dengan cara diekstrak. Salah satu metode yang digunakan dalam ekstraksi adalah Microwave Assisted Extraction (MAE) merupakan metode ekstraksi bahan-bahan terlarut di dalam bahan tanaman dengan bantuan energi gelombang mikro biasanya digunakan microwave.Serta digunakan maserasi, teknik maserasi dilakukan dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada suhu ruang.Penelitian ini menggunakan kombinasi dua metode ekstraksi yaitu MAE dan maserasi serta rasio pelarut dan waktu MAE. Pelarut yang digunakan adalah etanol 96% dengan variasi massa bahan per pelarut (b/v) yaitu 1:4, 1:6, 1:8 serta waktu MAE 2, 3 dan 4 menit. Pada masingmasing variasi sampel akan diuji total fenol. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh rasio pelarut memiliki hasil yang signifikan terhadap nilai total fenol sedangkan lama waktu MAE tidak menunjukkan hasil signifikan terhadap nilai total fenol pada α=0,05. Total fenol tertinggi didapatkan pada perlakuan rasio pelarut 1:8 (b/v) dengan lama waktu MAE 2 menit yaitu 9,94 mg GAE/ g DW. Hasil uji FTIR ekstrak bawang putih memiliki gugus fungsi alkohol pada panjang gelombang 3334,6 cm-1 sehingga ekstrak kering bawang putih kering mengandung fenol.