Aplikasi Metode Geolistrik Resistivitas dengan Integrasi Data Boring Test SPT untuk Identifikasi Bidang Gelincir Pemicu Tanah Longsor di Kawasan Wisma Atlet Hambalang
Main Author: | Endyarsa, Firdy Imas |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/179845/ |
Daftar Isi:
- Kawasan Wisma Atlet, Bukit Hambalang, Kab. Bogor, Jawa Barat berdiri gedung pusat olahraga yang sangat besar dan megah, namun dibalik kemegahannya justru sering sekali terjadi bencana tanah longsor. Secara geologi, kawasan ini berdiri diatas lapisan lempung yang dikenal memiliki daya dukung batuan yang lemah. Oleh karena itu kawasan ini rentan terhadap gerakan tanah atau tanah longsor. Pada penelitian ini digunakan metode geolistrik resistivitas dan integrasi data boring test SPT untuk mengetahui struktur perlapisan bawah permukaan dan jenis karakteristik tanah. Pada penelitian ini dibagi menjadi 2 Zona Longsoran masing-masing zona memiliki 3 titik pengukuran borehole dan 2 lintasan metode resistivitas. Untuk lintasan yang diidentifikasi pada Zona Longsoran 1 digunakan lintasan 1 dan untuk Zona Longsoran 2 digunakan lintasan 3. Pengolahan data menggunakan software Microsoft Excel, Res2Dinv, dan Rockworks 16. Hasil interpretasi menunjukkan bahwa di lokasi penelitian dengan metode boring test SPT teridentifikasi litologi terdiri antara lain lempung lanau (clay silt), bongkah (boulder), dan serpih lempung (clay silt) dengan konsistensi dari paling lembut (very soft) hingga ke keras (hard). Kemudian, dengan metode resistivitas didapatkan nilai 5 Ωm hingga 30 Ωm untuk lempung lanau bercampur air, 30 Ωm hingga 70 Ωm untuk lempung lanau, dan 70 Ωm hingga 100 Ωm untuk serpih lempung. Identifikasi bidang gelincir untuk penampang lintasan 1 pada zona longsoran 1 didapatkan 2 bidang kontak pada kedalaman 7 sampai 9 meter dan 27 meter, kemiringan lereng landai 80 dengan nilai resistivitas direntang 10 Ωm hingga 25 Ωm, dan untuk penampang lintasan 3 pada zona longsoran 2 didapatkan pada kedalaman 13,5meter, kemiringan lereng agak curam 240 dengan nilai resistivitas direntang 30 Ωm hingga 70 Ωm.