Analisis Potensi Tanah Longsor Pada Daerah Tol Malang-Surabaya Dengan Metode Geolistrik Resistivitas
Main Author: | Tinular, Galih Wahyu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/179469/ |
Daftar Isi:
- Telah dilakukan penelitian Tugas Akhir mengenai potensi terjadinya tanah longsor pada daerah lereng sisa galian bukit, di daerah proyek pembangunan jalan Tol Malang–Surabaya. Berdasarkan data geologi, daerah penelitian merupakan daerah endapan sekunder lahar gunungapi Arjuna yang tersusun atas breksi vulkanik, lava, breksi tufan, dan tuf, dan terbentuk pada periode kwarter atas. Batuan keras tersingkap secara jelas akibat proses penggalian, batuan tersebut diduga berperan sebagai bidang gelincir. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode geolistrik resistivitas konfigurasi Wenner pada lima lintasan (Line 1 – Line 5) di atas bukit tersingkapnya batuan keras tersebut. Pengolahan data menggunakan software Res2DInv. Berdasarkan pengolahan data diperoleh model penampang dua dimensi dengan nilai berkisar antara 0,036 Ωm hingga 2637,5 Ωm. Nilai ini dikategorikan menjadi tiga kategori, resistivitas rendah berkisar antara (0-30 Ωm) berupa tanah lapuk dan lempung, resistivitas sedang berkisar antara (31-500 Ωm) berupa tuf, dan resistivitas tinggi di atas 500 Ωm sebagai batuan beku diorit. Endapan tuf diduga sebagai bidang gelincir dengan perbedaan porositas dan permeabilitas dengan lapisan tanah lapuk diatasnya. Derajat kemiringan bidang gelincir ditemukan pada Line 1 yaitu 2,6o ke arah Timur, Line 3 yaitu 13,5° ke arah Utara, dan Line 4 yaitu 8,34° dan 16,35° dengan arah yang sama yaitu ke arah Timur. Terdapat tiga lokasi berpotensi terjadi tanah longsor dengan satu lokasi yang dikategorikan sangat berpotensi berada di lereng sebelah Selatan. Faktor utama lainnya yang dapat memicu terjadi longsor adalah intesitas hujan yang lebat.