Pengaruh Limbah Kulit Kakao Sebagai Subtitusi Media Tumbuh pada Pertumbuhan dan hasil Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus)
Main Author: | Larasati, Yuni |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173538/ |
Daftar Isi:
- Jamur tiram putih merupakan salah satu jenis jamur yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Karena dari segi rasa yang enak, kaya kandungan siklus hidup pendek, tinggi nilai gizi seperti vitamin C dan B kompleks, serta banyak digemari oleh masyarakat Tidak hanya itu jamur tiram juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan diantaranya untuk antitumor, obat untuk anti hipertensi, serta antibiotik (Mizuno, 2017). Pada umumnya substrat yang digunakan dalam budidaya jamur tiram adalah serbuk gergaji kayu yang memiliki tekstur lunak. Keberadaan serbuk kayu semakin terbatas dikarenakan persaingan dengan berbagai industri. Konsekuensi yang akan terjadi jika terdapat kendala dalam mendapatkan serbuk gergaji kayu, maka akan berakibat pada proses budidaya dan produksi yang akan terhambat karena keberadaan serbuk gergaji kayu yang sulit didapatkan, dan jumlah serbuk gergaji kayu yang ada akan semakin sedikit. Maka dari itu untuk mengantisipasi hal tersebut perlu adanya substrat alternatif sebagai bahan campuran serbuk gergaji kayu yang mudah diperoleh. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan penggunaan dan pemanfaatan limbah. Limbah kakao adalah salah satu jenis limbah yang dapat digunakan sebagai campuran substrat serbuk kayu, karena limbah kakao memiliki senyawa penting yang menjadi senyawa utama dalam pertumbuhan jamur tiram, yaitu lignin selulosa dan juga hemiselulosa (lignoselulosa), kandiungan yang ada pada limbah kakao adalah, lignin sebesar 51,98%, selulosa 20,15%, dan hemiselulosa 21,06% (Wijaya dan Wiharto, 2017). Penelitian dilakukan di CV. Damarayu Ds Kebonagung, Jln Sonotengah RT 66 RW 14, Kec Pakisaji, Kab Malang dan Griya Jamur Universitas Brawijaya Dsn Pucangsongo, Kec Tumpang, Kab Malang pada 14 Januari 2019- 4 Mei 2019. Alat yang digunakan dalam penelitian adalah plastik polipropilen ukuran 18x35 cm, steamer, cincin ring, selang air, sekop, ayakan, penggilingan, thermohygrometer, penggaris, spidol permanen, dan niesin pengisi baglog. Bahan yang digunakan adalah karet gelang, kertas koran, ibit jamur tiram putih F3, limbah kulit kakao, serbuk gergaji kayu sengon, tepung jagung, dedak, CaCO3, alkohol 70%, dan air. Pengamatan dilakukan setelah 6 hsi, dengan variabel pengamatan yaitu, lama miselium memenuhi baglog, muncul badan buah pertama, diameter tudung buah, jumlah badan buah per baglog, total berat segar badan buah per baglog, frekuensi panen, dan interval periode panen. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan, kemudian data dianalisis menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5% untuk mengetahui adanya pengaruh pada perlakuan. A.pabila terdapat pengaruh perlakuan yang nyata maka akan dilanjutkan dengan uji BNJ dengan taraf 5 %. Perlakuan penambahan limhah kulit kakao sebagai media tumbuh jamur tiram putih menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada semua variabel pengamatan yaitu lama miselium memenuhi baglog, muncul badan buah pertama, diameter tudung buah, jumlah badan buah per baglog, total berat segar badan buah per baglog, frekuensi panen, dan interval periode panen. Komposisi dari limbah kulit kakao yang lebih banyak mampu menghasilkan hasil yang terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan 80% limbah kulit kakao + 0% serbuk gergaji kayu memberikan hasil yang unggul pada rata-rata semua variabel dan memiliki R/C rasio yang tinggi yaitu 2,36.