Analisis Respon Penawaran Kakao di Indonesia
Main Author: | Cahyono, Ghufron Wahyu Priyo |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/172680/ |
Daftar Isi:
- Konsumsi akan kakao terus mengalami kenaikan baik di dunia maupun di Indonesia. Kenaikan konsumsi paling banyak disumbangkan oleh sektor industri pengolahan kakao yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan cokelat. Peningkatan konsumsi ini harus diimbangi dengan peningkatan produksi kakao. Namun pada kenyataannya produksi kakao di Indonesia cenderung mengalami penurunan pada beberapa tahun terakhir. Penurunan produksi kakao ini salah satunya disebabkan oleh penurunan luas area lahan budidaya kakao yang disebabkan oleh alih fungsi lahan kakao ke komoditas lain yang lebih menguntungkan dan rendahnya tingkat produktivitas tanaman. Di sisi lain perkebunan kakao di Indonesia memiliki potensi yang cukup besar untuk meningkatkan produksinya. Penurunan produksi dan peningkatan konsumsi kakao ini menyebabkan kenaikan harga kakao karena ketika konsumsi naik dan produksi turun produsen berhak menaikan harga produknya. Kenaikan harga ini seharusnya direspon oleh produsen untuk meningkatkan penawarannya dengan meningkatkan produksi yang dihasilkan, namun produksi kakao di Indonesia cenderung turun. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi produsen untuk meningkatkan produksinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi respon penawaran kakao di Indonesia dan untuk mengetahui elastisitas penawaran kakao baik dalam jangka pendek ataupun jangka panjang sehingga diharapkan akan diperoleh strategi yang efektif dan efisien untuk meningkatkan produksi kakao di Indonesia. Penelitian analisis respon penawaran kakao di Indonesia menggunakan model yang diadopsi dari penelitian Dellal dan Koç (2003) mengenai respon penawaran pada tanaman aprikots. Model yang digunakan yaitu persamaan berdasarkan jumlah tanaman menghasilkan dan tingkat produktivitas tanaman yang mencerminkan respon penawaran kakao di Indonesia. Metode pengujian data yang digunakan yaitu uji stasioner yang digunakan untuk mengetahui kestasioneran data yang digunakan karena pada data runtut waktu cenderung tidak stasioner. Pengujian selanjutnya yaitu uji kointegrasi yang digunakan untuk mengetahui apakah data dari setiap variabel terintegrasi pada jangka panjang pada data yang tidak stasioner di tingkat dasar dan uji ECM (Error Correction Model) digunakan untuk mengetahui hubungan jangka pendek. Tingkat kepekaan perubahan produksi kakao terhadap perubahan harga pada penelitian ini diketahui dengan pengujian elastisitas. Hasil penelitian ini menunjukan pada persamaan jumlah tanaman menghasilkan dapat diketahui variabel yang signifikan pada taraf signifikansi 0,2 (α = 0,2) yaitu harga kakao pada tiga tahun sebelum (lnPkPt-3), jumlah tanaman kakao menghasilkan pada tahun sebelumnya (lnJTMt-1), dan tingkat suku bunga kredit pada tiga tahun sebelumnya (lnSBIt-3) yang berpengaruh secara positif, serta harga CPO pada tiga tahun sebelumnya (lnPCPOt-3)yang berpengaruh negatif. Sedangkan pada persamaan ii tingkat produktivitas tanaman terdapat variabel yang berpengaruh secara signifikan pada taraf signifikansi 0,2 (α = 0,2) yaitu harga kakao pada tahun berjalan (lnPkPt) yang berpengaruh positif dan harga pupuk urea pada tahun berjalan (lnPPUt) yang berpengaruh negatif. Elastisitas penawaran yang menunjukkan respon penawaran kakao di Indonesia dalam jangka pendek maupun jangka panjang bersifat inelastis karena bernilai kurang dari 1 (E < 1) sehingga dapat diartikan dalam jangka pendek maupun panjang petani kurang responsif terhadap perubahan harga kakao yang terjadi.