Deteksi Perubahan Garis Pantai Di Wilayah Pantai Jabon, Kabupaten Sidoarjo Menggunakan Digital Shoreline Analysis System (Dsas)
Main Author: | Iqbal, Axioma Muhammad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/170753/1/SKRIPSI_AXIOMA%20MUHAMMAD%20IQBAL_155080601111034_ILMU%20KELAUTAN.pdf http://repository.ub.ac.id/170753/ |
Daftar Isi:
- Pantai adalah wilayah perbatasan antara daratan dan perairan laut yang dipengaruhi oleh air pasang tertinggi dan air surut terendah yang bersifat dinamis sehingga dapat berubah dengan cepat sebagai respon terhadap faktor pengubah. Perubahan garis pantai diakibatkan oleh pergerakan sedimen, longshore current, tindakan ombak dan aktivitas manusia yang dapat menunjukkan kecenderungan perubahan garis pantai tersebut terkikis (erosi) atau bertambah (akresi). Wilayah Pantai Jabon terdapat muara Sungai Porong yang merupakan hilir dari Sungai Porong yang membawa material lumpur Lapindo. Pemantauan perubahan garis pantai diperlukan untuk mengetahui proses dinamika pantai dan faktor yang mempengaruhinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan garis pantai yang telah terjadi, pengaruh pola distribusi sedimen dan faktor-faktor penyebab perubahan garis pantai. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari hingga bulan Maret 2019. Pemantauan perubahan garis pantai dilakukan menggunakan Digital Shoreline Analysis System (DSAS) dengan metode perhitungan Net Shoreline Movement (NSM) dan End Point Rate (EPR). Pengamatan perubahan garis pantai dilakukan dengan rentang waktu 39 tahun menggunakan data tahun 1979, 1989, 1998, 2008, dan 2018. Perbandingan perubahan garis pantai dilakukan antara hasil DSAS dengan diagram Hjulstrom. Data pasang surut digunakan untuk koreksi garis pantai yang diunduh dari BIG. Pengambilan data primer dilakukan pada tanggal 13 Februari 2019 meliputi pengambilan sampel sedimen dan pengukuran kecepatan dan arah arus. Analisis hidrometer dilakukan untuk mengetahui ukuran butir sedimen. Perubahan garis pantai di wilayah Pantai Jabon pada tahun 1979-2018 cenderung mengalami akresi. Berdasarkan perhitungan NSM dan EPR, wilayah Pantai Jabon terbagi menjadi lima area yang cenderung mengalami akresi terutama di area Muara Sungai Porong kecuali area percabangan Sungai Porong yang mengalami abrasi. Akresi pada area Muara Sungai Porong memiliki jarak akresi rata-rata sebesar 1434,90 meter dan laju akresi rata-rata sebesar 37,70 meter/tahun. Abrasi pada area percabangan Sungai Porong memiliki jarak abrasi rata-rata sebesar -438,34 meter dan laju abrasi rata-rata sebesar -11,34 meter/tahun. Ukuran butir sedimen berkisar antara 0,0059 – 0,0206 mm dan kecepatan arus sekitar 0,03 – 0,41 m/s dengan arah arus cenderung dari barat daya ke timur laut. Pola distribusi sedimen dari semua stasiun pengambilan sampel adalah erosion of unconsolidated mud. Faktor yang mempengaruhi secara dominan adalah arus dan lumpur Lapindo.