Pengaruh Desain Trickling Filter Terhadap Kadar Amonia, Nitrit Dan Nitrat Pada Budidaya Udang Galah (Macrobrachium Rosenbergii)

Main Author: Wijaya, Syah Reza Al Mahdi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/169923/
Daftar Isi:
  • Udang galah telah menjadi komoditas perikanan yang banyak diminati konsumen lokal maupun mancanegara. Upaya peningkatan produktivitas dalam usaha budidaya udang galah dapat dilakukan dengan penerapan teknik pemeliharaan dan pengembangan sentra budidaya dalam bidang pembesaran intensif. Bahan organik yang dihasilkan dari sisa pakan dan metabolisme ikan dapat mengakibatkan penumpukan amonia yang menyebabkan terjadinya penurunan kualitas air. Untuk mempercepat penurunan kandungan bahan organik dan ammonia yang beracun tersebut saat ini para petani tambak telah menggunakan pengurai. Salah satu metode yang efektif dapat menunurunkan kadar amonia dalam perairan adalah penerapan sistem biofilter pada kegiatan budidaya. Biofilter adalah sistem pengolahan air limbah dengan memanfaatkan mikroorganisme yang tumbuh dan berkembang dalam permukaan media. Biofilter di dalam akuakultur ini berfungsi mekanis untuk menjernihkan air dan berfungsi biologis untuk menetralisasi senyawa amonia yang toksik menjadi senyawa nitrat yang kurang toksik dalam suatu proses yang disebut nitrifikasi . Salah satu alternatif teknologi yang dapat digunakan untuk mengolah limbah budidaya udang galah adalah menggunakan trickling. Trickling Filter adalah proses pengolahan dengan cara menyebarkan air limbah ke suatu tumpukan atau media yang biasanya terdiri dari bahan kerikil, pecahan keramik, medium dari plastik atau pecahan gentin. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan uji T Student dengan menggunakan 2 dan 3 kali pengulangan yaitu K (kontrol) dan B (Biofilter Tricking). Parameter utama yang diamati adalah Amonia, Nitrit, Nitrat, Survival Rate (SR), Food Convertion Ratio (FCR) dan Specific Growth Rate (SGR, sedangkan untuk parameter penunjang yang di ukur meliputi kualitas perairan media pemeliharaan seperti oksigen terlarut (DO), suhu, pH dan kekeruhan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan tidak memberikan pengaruh terhadap parameter TAN dan Nitrat. Sedangkan perlakuan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata pada parameter Nitrit. Pada pengukuran parameter TAN didapatkan hasil tertinggi diperoleh pada perlakuan kontrol yaitu sebesar 0,207 mg/L sedangkan pada perlakuan biofilter trickling didapatkan hasil sebesar 0,100 mg/L. Pada pengukuran parameter Nitrit hasil tertinggi diperoleh pada perlakuan control yaitu sebesar 0,18 mg/L dan pada perlakuan biofilter diperoleh hasil 0,047 mg/L. Kandungan nitrit pada perlakuan control maupun perlakuan biofilter trickling masih tergolong baik untuk kehidupan udang galah. Hal ini dikarenakan kandungan optimum nitrit pada perairan sebesar 0,01-1 mg/L. Senyawa nitrit yang berlebih dalam suatu perairan akan menyebabkan menurunnya kemampuan darah organisme perairan untuk mengikat O2. Pada pengukuran parameter Nitrat hasil tertinggi diperoleh pada perlakuan biofilter trickling yaitu sebesar 1,291 mg/L dan pada perlakuan control diperoleh hasil 0,317 mg/L. Berdasarkan penelitian diatas, bahwa pengaruh Biofilter trickling terhadap konsentrasi TAN, nitrit, dan nitrat pada budidaya udang galah memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata terhadap konsentrasi nitrit pada akuarium budidaya udang galah dan tidak berbeda nyata pada konsentrasi TAN dan nitrat pada budidaya udang galah.