Pengaruh Pemberian Ekstrak Ubi Jalar Ungu Terhadap Ekspresi F2-Isoprostan Dan Beta Amyloid Pada Cerebrum Tikus (Rattus Norvegicus) Model Stroke Iskemik

Main Author: Rahmatika, Vindy
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/168018/
Daftar Isi:
  • Stroke disebabkan oleh berkurangnya aliran darah menuju otak akibat oklusi (penyumbatan) atau pecahnya pembuluh darah di area otak. Stroke yang banyak terjadi di dunia adalah jenis stroke iskemik yang disebabkan oleh gangguan pasokan oksigen dan nutrisi ke sel-sel otak akibat bentukan trombus atau emboli. Stroke iskemik dapat menyebabkan kematian dan disabilitas jangka panjang pada penderitanya. Penanganan stroke iskemik dapat dilakukan dengan pemberian ekstrak ubi jalar ungu yang mengandung antosianin. Antosianin dalam ekstrak ubi jalar ungu mampu menangkap radikal bebas sehingga menghambat peroksidasi lipid dan protein. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak ubi jalar ungu dalam menurunkan ekspresi F2-isoprostan dan beta amyloid pada cerebrum tikus model stroke iskemik. Hewan coba yang digunakan yaitu tikus putih (Rattus norvegicus) dengan umur 8-12 minggu dan berat rata-rata 200 gram. Tikus dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan, yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif 1 hari dan 3 hari; kelompok terapi 1 hari dan 3 hari. Terapi dilakukan dengan pemberian ekstrak ubi jalar ungu sebayak 2 mL/ekor per oral yang setara dengan dosis 4 mg/kg BB. Ekspresi F2-isoprostan dan beta amyloid diamati dengan menggunakan metode imunohistokimia. Analisa hasil ekspresi F2-isoprostan dan beta amyloid dilakukan secara kuantitatif menggunakan ANOVA dan dilanjutan uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan pemberian terapi ekstrak ubi jalar ungu yang mengandung antosianin secara signifikan (p<0,05) dapat menurunkan ekspresi F2-isoprostan dan beta amyloid yang baik pada terapi 3 hari. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ekstrak ubi jalar ungu yang mengandung antosianin dapat digunakan sebagai terapi alternatif pada hewan coba tikus model stroke iskemik dengan waktu pemberian yang lebih efektif adalah 3 hari.