Efisiensi Penurunan Kadar Logam Cr Dengan Metode Fitoremediasi Menggunakan Tanaman Cyperus Haspan Pada Limbah Cair Industri Batik

Main Author: Amanah, Riza
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/165735/
Daftar Isi:
  • Industri batik memiliki karakteristik limbah cair berupa limbah organik dengan warna pekat, memiliki suhu dan pH yang tinggi serta kadar BOD (Biological Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen Demand), dan TSS (Total Suspended Solid) tinggi yang disebabkan oleh penggunaan bahan-bahan kimia dan zat warna di dalam proses produksi dan pewarnaan batik. Metode pengolahan limbah yang digunakan adalah metode fitoremediasi dengan menggunakan tanaman Cyperus haspan sedangkan untuk metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dalam skala laboratorium. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan secara sesaat atau grab sample yang diambil dari Rumah Industri Batik Blimbing, Malang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor yang diperhatikan selama penelitian adalah faktor waktu detensi yaitu hari ke 4, 8, dan 12 serta konsentrasi air limbah yaitu K25 yang didapatkan dari pencampuran 25%(air limbah):75%(air sumur) dan K50 yang didapatkan dari pencampuran 50%(air limbah):50%(air sumur) dengan total volume sebesar 6 L pada setiap bak uji. Parameter limbah yang diuji pada penelitian ini adalah pH, suhu, BOD, COD, TSS dan Logam Cr. Suhu air limbah selama penelitian berkisar antara 260C hingga 320C sedangkan untuk pH air limbah berkisar antara 7,9 hingga 8,9. Penurunan efektif BOD dan COD pada K25 masing-masing sebesar 68% dan 57,8% pada hari ke-8 sedangkan penurunan BOD K50 sebesar 10% pada hari ke-4, K25 dan K50 memiliki penurunan efektif kadar logam Cr sebesar 44% pada hari ke-12 sedangkan TSS mengalami kenaikan. Kenaikan kadar beberapa parameter yang diamati disebabkan oleh peristiwa evaporasi yang menyebabkan media fitoremediasi menjadi pekat dan kandungan bahan organik meningkat dan proses fitoremediasi limbah menjadi kurang efisien. Tanaman Cyperus haspan sebagai fitoremediator mengalami pertambahan biomassa yaitu berat basah dan berat kering masing-masing sebesar 19%-26% dan 9%-10%.