Analisis Potensi Bahaya pada Pembuatan Kapal Laut Dengan Metode Job Safety Analysis
Main Author: | Ahmady, Emil Sani |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/162651/ |
Daftar Isi:
- Setiap pekerjaan yang berhubungan dengan konstruksi pasti memiliki tingkat potensi bahaya yang dapat merugikan pekerja pada penelitian ini objek penelitian difokuskan pada pembuatan dan reparasi kapal laut, banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya sebuah kecelakaan kerja selain tingginya resiko sebuah pekerjaan dua factor unsafe action dan unsafe condition merupakan factor yang mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja. PT. Dok dan perkapalan Surabaya adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa pembuatan dan perbaikan kapal laut. Tercatat dari tahun 2015-2017 tercatat 56 kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja terjadi pada unit Hull Construction disaat memperbaiki ataupun membuat kapal laut. Oleh sebab itu perlunya dilakukan identifikasi da analisis pengendalian risiko untuk meminimalkan kejadian kecelakaan kerja pada unit Hull Construction. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan secara langsung pada unit hull construction untuk mengetahui kondisi dan lingkungan kerja pada unit Hull Construction. Metode yang digunakan dalam penelitian ini pada tahap identifikasi menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan pada tahap pengendalian resiko menggunakan metode Job Safety Analysis (JSA). Pada tahap Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) mengidentifikasi jenis kecelakaan kerja, dampak kecelakaan kerja, serta perhitungan nilai kritis pada setiap jenis kecelakaan kerja. Input dari Failure Mode and Effect Analysis adalah data sekunder berupa data history kecelakaan kerja pada tahun 2015-2017. Metode Job Safety Analysis (JSA) digunakan untuk menganalisis proses pekerjaan sekaligus sebagai bentuk pengendalian terhadap potensi kecelakaan kerja. Pada tahap Job Safety Analysis analisis dilakukan dengan cara memecah sebuah proses kerja kedalam tahapan-tahapan yang akan dilakukan pekerja bertujuan untuk mengetahui bentuk pengendalian yang akan dilakukan berdasarkan risiko dan bahaya yang akan muncul. Dari hasil identifikasi menggunakan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) didapatkan nilai kritis adalah 105,4 dan pada kecelakaan kerja jenis terjatuh dengan nilai Risk Priority Number (RPN) diatas nilai kritis sebesar 480 maka perlu dilakukan perbaikan dengan menggunakan metode Job Safety Analysis (JSA) yang nantinya hasil dari Job Safety Analysis (JSA) dapat digunakan untuk instruksi kerja dalam melakukan pekerjaan di ketinggian. Hasil dari identifikasi didapatkan pekerjaan diketinggian merupakan pekerjaan yang dilakukan analisis berdasarkan proses tahapan-tahapan pengerjaannya. Dari bekerja diketinggian 3 jenis pekerjaan akan dilakukan analisis pertama adalah pemasangan alat bantu untuk bekerja diketinggian, kedua adalah proses blasting (pembersihan badan kapal), ketiga adalah proses selesai bekerja dan menuruni perancah. Hasil dari Job Safety Analysis (JSA) berupa uraian instruksi kerja dapat digunakan untuk rekomendasi perbaikan dalam melakukan proses pekerjaan diketiggian. Dan diberikan rekomendasi untuk proses inspeksi pada perancah dan worksheet alat pelindung diri.