Kadar uPA dan suPAR pada Pasien Kanker Paru Sebelum dan Sesudah Kemoterapi

Main Author: Sumali, Lindayanti
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/158470/
Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Kanker paru adalah penyebab kematian tertinggi oleh karena kanker di seluruh dunia. Kanker paru seringkali terdiagnosa pada stadium lanjut dan memiliki prognosis yang buruk. Evaluasi kemoterapi berdasarkan kriteria RECIST (Response Evaluation Criteria in Solid Tumors) menggunakan CT scan untuk mengukur besar tumor. Urokinase Plasminogen Activator (uPA) dan reseptornya (suPAR) diekspresikan dengan tinggi pada sel kanker. Tujuan penelitian ini adalah mengukur kadar uPA dan suPAR pada pasien kanker paru sebelum dan sesudah kemoterapi, dan memprediksi kemungkinan sistem uPA digunakan sebagai biomarker untuk evaluasi efiktivitas kemoterapi. Metode: Penelitian dengan desain cross sectional analitik pada pasien kanker paru stadium III/IV di Rumah Sakit Saiful Anwar. Didapatkan 17 pasien sebelum kemoterapi dan 15 pasien yang telah menjalani kemoterapi platinum based 4-6 siklus. Sampel darah diambil untuk diperiksakan kadar uPA dan suPAR dengan menggunakan perangkat ELISA (RnD). Hasil: Rerata kadar uPA pada pasien sesudah kemoterapi (1,181±0,346) ng/ml lebih rendah dengan tidak signifikan (p= 0,133) dibandingkan sebelum kemoterapi (1,459±0,638) ng/ml. Kadar suPAR pada pasien sesudah kemoterapi (2,975±0,856) mg/ml secara signifikan lebih rendah (p= 0,011) dibandingkan sebelum kemoterapi (4,2825±1,735). Kesimpulan: Rerata kadar uPA dan suPAR pada pasien kanker paru sesudah kemoterapi cenderung lebih rendah dibandingkan sebelum kemoterapi (signifikan pada kadar suPAR). Kata Kunci: uPA, suPAR, kanker paru, kemoterapi