Perencanaan Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Aparatur dalam Pembinaan Industri Kecil (Studi pada Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang)

Main Author: Kusumaningsih, TriLeny
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/156878/
Daftar Isi:
  • Perencanaan pengembangan kompetensi aparatur dalam pembinaan industri kecil memang sangat diperlukan. Agar aparatur pembina industri kecil dapat mengikuti perkembangan teknologi dan informasi, serta mampu memberikan solusi nyata terhadap permasalahan yang harus dihadapi oleh industri kecil di era perdagangan bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis dan menginterpretasikan: (1) kondisi beban kerja terkait dengan kompetensi sumber daya aparatur dalam pembinaan industri kecil saat ini; (2) faktor pendukung dan penghambat dalam perencanaan pengembangan kompetensi sumber daya aparatur dalam pembinaan industri kecil; serta (3) memberikan rekomendasi tentang perencanaan pengembangan kompetensi sumber daya aparatur dalam pembinaan industri kecil. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan sumber data berasal dari informan dan dokumen-dokumen. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dokumen dan triangulasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data model interaktif dengan tahap pengumpulan data, pengurangan data dan penyajian data, serta analisis desain studi kompetensi klasik ( classic competency study design ) untuk mengetahui jenis kompetensi aparatur yang dibutuhkan dalam pembinaan industri kecil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Pembinaan industri kecil belum berjalan optimal karena kondisi beban kerja belum seimbang, baik dalam jumlah dan kompetensi yang dimiliki aparatur dibandingkan dengan potensi dan permasalahan yang dihadapi industri kecil (2) Faktor pendukung dalam perencanaan pengembangan kompetensi adalah mandat untuk pengembangan kompetensi, peluang kerjasama dan komunikasi dengan stakeholder , motivasi untuk berkembang pada setiap aparatur serta tersedianya sarana dan prasarana. Sedangkan faktor penghambatnya adalah kurangnya komitmen, keterbatasan alokasi anggaran, data dan informasi industri kecil yang belum valid, serta sistem penempatan dan rotasi pegawai yang belum mempertimbangkan kompetensi, kurangnya koordinasi internal serta keterbatasan jumlah aparatur. (3) Terdapat 20 kompetensi yang dibutuhkan aparatur dalam pembinaan industri kecil, yang dapat dikembangkan melalui 4 jenis pendidikan dan pelatihan (diklat), yaitu diklat teknis, diklat manajemen, diklat pengembangan diri dan diklat IT, melalui kerjasama dengan stakeholder terkait. Rekomendasi kebijakan meliputi penetapan kebijakan dalam persentase alokasi anggaran untuk pengembangan kompetensi pada setiap SKPD, penetapan kebijakan dalam sistem kepegawaian dengan memperhatikan kompetensi dan kapabilitas aparatur, penetapan kebijakan untuk mengaktifkan kembali fungsional penyuluh perindustrian.