Pengaruh pH terhadap Kinerja Biosensor Konduktometri Asam Urat Menggunakan Membran Nata de Coco

Main Author: AgustinDiniDialesi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2010
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/152536/1/051001059.pdf
http://repository.ub.ac.id/152536/
Daftar Isi:
  • Biosensor asam urat dapat dikembangkan dengan metode konduktometri berdasarkan pengukuran konduktansi ion H3O+, HCO3- dan CO3 2- hasil disosiasi H2CO3, asam lemah yang dihasilkan dari CO2 terlarut dalam air. Gas CO2 dihasilkan dari reaksi oksidasi asam urat oleh urikase. Kinerja biosensor konduktometri asam urat dipengaruhi oleh pH, karena aktivitas urikase bergantung pada pH. Selain itu, pH juga berpengaruh terhadap komposisi ion dalam larutan dan selektifitas biosensor. Kinerja biosensor konduktometri asam urat yang telah dibuat dipelajari pada kisaran pH 7,5 hingga 9,5 dan konsentrasi asam urat 0 hingga 10 ppm. Hasil penelitian menunjukkan kinerja biosensor konduktometri asam urat dipengaruhi oleh pH. Kinerja biosensor terbaik dihasilkan pada pH 7,5. Pada kondisi tersebut biosensor konduktometri asam urat menunjukkan kepekaan sebesar 4,55 nmho/ppm pada kisaran konsentrasi pengukuran 2 hingga 6 ppm, batas deteksi 2,00 ppm, waktu respon 150 detik dan efisiensi biosensor hingga 55 kali pengukuran.