Pengaruh lama amobilisasi urikase pada pembuatan biosensor potensiometri asam urat

Main Author: RirinWidyaHerina
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2008
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/152008/1/050800475.pdf
http://repository.ub.ac.id/152008/
Daftar Isi:
  • Biosensor potensiometri asam urat dapat dirancang berdasarkan pada reaksi enzimatik yang dikatalisis oleh urikase. CO 2 yang dihasilkan dalam reaksi tersebut dapat terionisasi menjadi HCO3 - dan H3O+. Konsentrasi H3O+ yang dihasilkan dipengaruhi oleh jumlah urikase amobil. Oleh karena itu, jumlah urikase amobil dapat mempengaruhi kinerja biosensor. Dalam penelitian ini, jumlah urikase amobil ditentukan dengan mengatur lama amobilisasi. Pada penelitian ini dipelajari pengaruh lama amobilisasi terhadap kinerja biosensor. Biosensor potensiometri asam urat dibuat dengan menggunakan elektroda sensor pH yang dilapisi urikase amobil pada membran kitosan. Kinerja biosensor yang ditentukan adalah bilangan Nernst, kisaran konsentrasi, batas deteksi, dan waktu respon yang diperoleh dari data pengukuran potensial sel larutan asam urat pada lama amobilisasi 3, 6, 9, 12, 15, dan 24 jam. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa lama amobilisasi berpengaruh terhadap kinerja biosensor. Lama amobilisasi 3 sampai 15 jam dapat meningkatkan kinerja biosensor, sedangkan setelah 15 jam kinerja biosensor menurun. Kinerja maksimum biosensor dihasilkan pada lama amobilisasi 15 jam dengan nilai bilangan Nernst sebesar 27,87 mV/dekade. Kisaran konsentrasi biosensor antara 10 sampai 20 ppm, dengan batas deteksi 9,4 ppm, dan waktu respon 5 menit.