Analisis Kelayakan Teknis dan Finansial Pengembangan Usaha Keripik Pisang dengan Mesin Perajang dan Vacuum Frying (Studi Kasus di UD “SAAS” Kec. Sumbersuko, Kab. Lumajang)
Main Author: | Marvella, PopiEvangelin |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/149360/1/2._DAFTAR_ISI.pdf http://repository.ub.ac.id/149360/2/3._BAB_I%2C_II%2C_III%2C_IV%2C_V_NASKAH_SKRIPSI_POPI_EVANGELIN_MARVELLA_0811030137.pdf http://repository.ub.ac.id/149360/3/4._Lampiran.pdf http://repository.ub.ac.id/149360/4/1._Cover%2C_Lembar_persetujuan%2C_lembar_pengesahan%2C_dll.pdf http://repository.ub.ac.id/149360/ |
Daftar Isi:
- UD “SAAS” merupakan unit dagang yang bergerak di bidang produksi keripik pisang yang terletak di Kabupaten Lumajang. Proses produksi keripik pisang dilakukan secara manual. Namun, UD “SAAS” ingin mengembangkan proses produksinya dari segi teknologi yaitu menggunakan mesin perajang dan vacuum frying. Pengembangan teknologi tersebut ingin dilakukan untuk meningkatkan kapasitas produksi. Analisis kelayakan teknis dan finansial digunakan untuk mengetahui kelayakan dari penggunaan mesin perajang dan vacuum frying. Aspek teknis yang dianalisis antara lain bahan baku dan bahan pembantu, proses produksi, kapasitas produksi, tenaga kerja, mesin dan peralatan, mesin perajang dan vacuum frying. Sedangkan aspek finansial yang dianalisis yaitu perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP), Break Event Point (BEP), efisiensi usaha (R/C ratio), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Payback Period (PP). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kelayakan teknis dan finansial dari penggunaan mesin perajang dan vacuum frying. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Februari 2013. Penelitian ini dilakukan dengan cara survei langsung ke lapang (UD “SAAS”). Data-data penelitian diambil dari hasil wawancara, dokumentasi dan pengamatan langsung/observasi. Analisis kelayakan teknis, dengan cara manual, buah pisang agung yang digunakan untuk 1 kali produksi adalah 80 kg pisang yang menghasilkan 72 kg keripik pisang dan tenaga kerja terdiri dari 4 orang tenaga kerja tetap bagian penggorengan dan 3 orang tenaga kerja tetap bagian pengirisan. Menggunakan mesin perajang dan vacuum frying, diasumsikan buah pisang agung yang digunakan untuk 1 kali produksi 160 kg pisang yang menghasilkan 144 kg keripik pisang; tenaga kerja terdiri dari 3 orang tenaga kerja tetap bagian penggorengan dan 2 orang tenaga kerja tetap bagian pengirisan dengan jam kerja ±8 jam kerja per hari. Hasil perhitungan finansial dengan cara manual pada proses produksi ke cara produksi dengan menggunakan mesin perajang dan vacuum frying adalah HPP sebesar Rp 15.900,00 berubah menjadi Rp 12.900,00 dan harga jualnya berubah dari Rp 19.100,00 per 200 gram menjadi Rp 15.500,00 per 200 gram. BEP yang dicapai dari 63.685 kemasan atau senilai Rp 1.216.372.934,00 berubah menjadi 108.509 kemasan atau senilai Rp 1.681.890.097,00. R/C ratio yang didapat yaitu 1,20 berubah menjadi 1,21 hal tersebut berarti produksi keripik pisang di UD “SAAS” telah memenuhi standar efisiensi usaha yang layak dan menguntungkan. NPV yang didapat adalah Rp 415.181.070,00 berubah menjadi Rp 739.950.825,00. IRR yang diperoleh sebesar 34% berubah menjadi 46,77%. Payback period (PP) adalah dari 2 tahun 7 bulan 11 hari berubah menjadi 1 tahun 10 bulan 11 hari. Hasil Incremental IRR yang diperoleh lebih besar dari suku bunga bank yaitu 131,79%. Dengan demikian, pengembangan usaha keripik pisang dengan penambahan mesin perajang dan vacuum frying dapat dikatakan layak untuk diterapkan oleh UD “SAAS”.