Daftar Isi:
  • Beban kerja yang berat, perancangan alat yang tidak ergonomis, serta postur kerja yang buruk dapat menyebabkan risiko terjadinya Musculoskeletal Disorder (MSDs). Pekerja pada bagian scarfing di PT. Krakatau Steel Tbk. merupakan pekerja dengan tingkat resiko cidera MSDs yang tinggi. Pada saat proses scarfing pekerja harus membawa alat scarfing seberat ± 5 kg tanpa alat bantu dengan postur pekerja membungkuk selama 8 jam setiap harinya. Hal ini menyebabkan nilai keluhan Nordic Body Map pada bagian tangan dan punggung pekerja menjadi tinggi. Perusahaan sudah berusaha memberikan saran administrative namun masih belum dapat mengurangi keluhan yang dirasakan pekerja. Karena itu perlu diberikan saran perbaikan postur kerja yang baik dan pemberian alat bantu tambahan untuk mengurangi keluhan yang dirasakan pekerja. Pada langkah pengolahan data proses yang dilakukan adalah perhitungan data eksisting, pemberian saran perbaikan, dan perhitungan kondisi setelah perbaikan. Metode yang digunakan pada proses perhitungan data eksisting adalah Biomekanika dan OWAS. Pada tahap perhitungan setelah perbaikan yang digunakan adalah metode Biomekanika. Metode Biomekanika digunakan untuk mengetahui nilai gaya dan momen yang dirasakan pekerja pada setiap join unit. Sedangkan metode OWAS digunakan untuk menilai postur tubuh pekerja dengan empat kategori sebagai pertimbangan yaitu bagian punggung, tangan, kaki, dan berat benda. Hasil dari pengolahan data eksisting menunjukkan bahwa nilai gaya dan momen tertinggi terjadi pada bagian punggung. Nilai dari gaya pada punggung adalah 1946 N sedangkan nilai dari momen pada punggung pekerja adalah 934,5 Nm. Berdasar pada perhitungan postur kerja dengan metode OWAS menunjukkan bahwa nilai total skor pekerja dalah 4 yang artinya postur ini memerlukan perbaikan sekarang juga. Saran perbaikan yang diberikan terdapat tiga poin yaitu alat bantu 1, alat bantu 2 dan saran postur kerja. Alat bantu 1 untuk mengurangi gaya yang bekerja pada handle, alat bantu 2 untuk mengurangi gaya yang bekerja pada selang, sedangkan saran postur kerja diberikan untuk memperbaiki bagian punggung. Alat bantu 1 berupa sarung kunci handle sehingga handle tidak perlu ditekan selama proses. Alat bantu 2 berupa scroll roll yang dapat membuat selang tidak bergesekan dengan alas dan dapat menyesuaikan dengan posisi pekerja. Sedangkan saran postur kerja dalah punggung yang tidak membungkuk. Setelah diberikan saran perbaikan terjadi penurunan nilai gaya pada punggung sebesar 1687 N sehingga nilai gaya pada punggung berubah menjadi 259 N. Sedangkan nilai momen pada punggung mengalami penurunan senilai 884,9 Nm sehingga nilai momen menjadi 49,6 Nm. Penurunan gaya dan momen menunjukkan bahwa dengan adanya saran perbaikan mengakibatkan perubahan signifikan yang dirasakan pekerja.