Transformasi Damar Kurung Sebagai Pendekatan Perancangan Pusat Seni Rupa Tradisi Gresik
Main Author: | Basuki, DemmySeptya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/142515/1/Pages_from_SKRIPSI_DEMMY_SEPTYA_BASUKI_0910653002-65_cad---1.pdf http://repository.ub.ac.id/142515/2/Pages_from_SKRIPSI_DEMMY_SEPTYA_BASUKI_0910653002-65_cad-2.pdf http://repository.ub.ac.id/142515/ |
Daftar Isi:
- Dari masa ke masa, arsitektur telah mengalami banyak perkembangan yang signifikan. Peradaban perkembangan arsitektur hingga saat ini terbentuk oleh adanya penemuan-penemuan manusia terhadap teknologi dan ilmu pengetahuan yang berkembang pesat, sehingga membentuk wujud arsitektur yang kian beragam. Setiap wujud arsitektur memiliki karakter yang dimunculkan oleh perancang. Dalam proses memunculkan karakter suatu bangunan, arsitek melakukan beberapa cara sebagai tahapan proses penyelesaian masalah desain, salah satunya yang paling sering digunakan yaitu dengan metode transformasi. Transformasi bukan merupakan hal baru, karena transformasi sudah sejak awal mulanya ketika arsitektur hadir, pada setiap rancangan atau bentukan yang ada sebenarnya sudah menerapkannya. Transformasi tidak hanya sekedar pada bentuk, tetapi juga makna dan pertimbangan fungsi bangunan. Sama halnya dengan pendapat Capon mengenai elemen-elemen pembentuk (struktur) arsitektur itu sendiri, yang terdiri dari 3 aspek, yaitu Function (fungsi), Form (bentuk), dan Meaning (makna) yang saling berkaitan. Transformasi dalam arsitektur bukanlah hal baru karena selalu berkaitan dengan masalah klasik tentang pembentukan citra atau identitas lingkungan, yang juga dipandang membawa pesan atau makna tertentu. transformasi dalam mendesain sebuah karya sangat berkaitan erat dengan munculnya ide-ide baru, dan ide ini bisa berasal dari mana saja sekalipun bukan dari dunia arsitektur itu sendiri, misalnya dari sebuah seni budaya. Seni Damar Kurung, sebagai salah satu seni rupa tradisi, merupakan ikon tertua budaya Kota Gresik karena mewakili cerita kehidupan dan kebudayaan masyarakatnya. Untuk itu diperlukan sebuah tindakan dalam konteks menjaga dan melestarikan seni tradisi ini dengan memperkenalkan lebih dalam kepada masyarakat, salah satunya dengan memfasilitasi aktifitas untuk mendukung pengenalan dan pelestarian tersebut dalam satu tempat seperti pusat seni. Damar Kurung sebagai simbol budaya, yang akan diwujudkan dalam wujud pusat seni, bisa melalui tahap-tahap eksplorasi perubahan melalui proses transformasi dengan tahapan elemen-elemen arsitektur (function ? form - meaning). Tahap eksplorasi ini dilakukan berkaitan dengan ide dasar transformasi yang berasal dari sebuah simbol budaya, berupa sebuah wujud (bentuk) Damar Kurung. Berangkat dari bentuk ini, secara tidak langsung memunculkan makna pada bentuk bangunan, kemudian memasukkan fungsi didalamnya, tahap ini sesuai dengan aspek-aspek arsitektur yang dikemukakan oleh Capon, yang mana aspek-aspek ini saling bekaitan. Dari kajian ini diharapkan bisa mewujudkan sebuah wujud arsitektur yang menerapkan karakter dari dunia selain arsitektur, yaitu sebuah seni hias Damar Kurung, melalui proses transformasi dengan tahapan elemen-elemen arsitektur dari Capon (function ? form - meaning).