Analisis Kebiasaan Makan Ikan Bandeng (Chanos chanos) Pada Tambak Tradisional Di UPT (Unit Pelaksana Teknis) Perikanan Air Payau Dan Laut Probolinggo, Jawa Timur

Main Author: Rahayu, Asih
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/134904/1/SKRIPSI-ASIH_RAHAYU-125080100111039-MSP.pdf
http://repository.ub.ac.id/134904/
Daftar Isi:
  • Tambak merupakan kolam buatan yang biasanya berlokasi didaerah pesisir, berfungsi sebagai tempat untuk kegiatan budidaya ikan air payau. Ikan bandeng (Chanos chanos) merupakan salah satu biota budidaya perikanan yang dikembangkan di tambak dan salah satu sumber protein hewani yang sangat penting. Ikan bandeng dapat digolongkan menjadi ikan pemakan segala (omnivora), di habitat aslinya ikan bandeng memiliki kebiasaan mengambil makanan dari lapisan atas dasar laut, berupa tumbuhan mikroskopis, yang strukturnya sama dengan klekap yang ada di tambak. Keberadaan pakan alami pada perairan sangat diperlukan karena merupakan makanan ikan yang dapat diperoleh dari alam tanpa bantuan manusia, atau dapat pula diperoleh secara buatan melalui usaha budidaya. Apabila keberadaan pakan alami ini tidak tersedia secara cukup maka akan mengganggu hubungan tingkatan trofik selanjutnya. Pakan alami dapat mempengaruhi cepat lambatnya pertumbuhan ikan bandeng. Selain itu, pakan alami juga akan mempengaruhi kelangsungan hidup ikan bandeng serta kebiasaan makannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komunitas pakan alami di kolom air dan dasar perairan tambak tradisional ikan bandeng, mengetahui komunitas pakan alami dalam lambung dan mengetahui kebiasaan makan ikan bandeng di UPT Perikanan Air Payau Dan Laut Probolinggo, Jawa Timur. Penelitian ini dilaksanakan di tambak tradisional ikan bandeng di UPT Perikanan Air Payau Dan Laut Probolinggo, Jawa Timur pada bulan Februari-Maret 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik pengambilan data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara, sedangkan data sekunder berupa studi pustaka. Pengambilan sampel dilakukan pada 3 stasiun. Pengambilan sampel lambung ikan dan air dilakukan selama satu minggu sekali sebanyak tiga kali. Kualitas air yang diukur meliputi parameter fisika (suhu) dan kimia (pH, DO, CO2, nitrat, ortofosfat, dan salinitas). Parameter lingkungan pendukung yang meliputi suhu, pH, oksigen terlarut, karbondioksida, nitrat, ortofosfat, dan salinitas di UPT Perikanan Air Payau dan Laut Probolinggo, Jawa Timur berada pada kisaran yang masih layak untuk mendukung kehidupan ikan bandeng dan plankton. Hasil komposisi komunitas plankton pada kolom perairan terdiri dari 3 divisi dan 1 filum yaitu, divisi Chrysophyta, Chlorophyta, dan Cyanophyta, serta filum Arthropoda. Hasil komposisi komunitas plankton pada dasar perairan (klekap) terdiri dari 3 divisi yaitu Chrysophyta, Chlorophyta, dan Cyanophyta. Hasil komposisi plankton dalam lambung ikan bandeng terdiri dari 3 divisi yaitu Chrysophyta, Chlorophyta, dan Cyanophyta. Dengan presentase ± 50% dari divsi Chrysophyta. Komposisi plankton dalam lambung ikan bandeng pada minggu pertama yang paling banyak vii ditemukan dari divisi Chrysophyta sebesar 65.03 %. Minggu kedua yang paling banyak ditemukan dari divisi Chrysophyta sebesar 68.82 %. Minggu ketiga yang paling banyak ditemukan dari divisi Chrysophyta sebesar 71.98 %. Berdasarkan dari dua hasil pengamatan baik indeks pilihan ikan terhadap plankton kolom perairan ataupun terhadap klekap. dapat dikatakan bahwa ikan bandeng ukuran muda (14,5-19 cm) memiliki kecenderungan tinggi atau kebiasaan untuk mengkonsumsi fitoplankton kolom perairan dari divisi Chrysophyta pada kelas Diatom genus Fragillaria, Surirella, Navicula, Cyclotella, Cymbella, Diatoma, Amphora dan Synedra. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu komposisi plankton diperairan maupun dasar perairan (klekap) didominasi divisi Chrysophyta, yang kelimpahannya ± 50% dari total keseluruhan plankton yang ditemukan. Komposisi dalam lambung yang paling banyak ditemukan dari divisi Chrysophyta. Analisis kebiasaan makan ikan berdasarkan indeks pilihan dapat disimpulkan bahwa ikan bandeng ukuran muda (14,5-19 cm) di tambak UPT Perikanan Air Payau dan Laut Probolinggo termasuk dalam kategori ikan herbivora yang memiliki kecenderungan tinggi atau kebiasaan untuk mengkonsumsi fitoplankton dibandingkan zooplankton, dan cenderung mengkonsumsi fitoplankton kolom perairan dibandingkan klekap dasar perairan, yaitu dari divisi Chrysophyta pada kelas Diatom genus Fragillaria, Surirella, Navicula, Cyclotella, Cymbella, Diatoma, Amphora dan Synedra. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, perlu dilakukannya penelitian lebih lanjut mengenai analisis kebiasaan makan ikan bandeng (Chanos chanos) mulai dari ukuran larva hingga dewasa, supaya didapatkan data yang lebih lengkap mengenai kebiasaan makan ikan bandeng, sehingga memudahkan petani tambak dalam kegiatan budidaya dan mengelola kualitas perairan dari tambak tersebut.