Pemurnian Genetik Empat Varietas Kacang Panjang (Vigna sesquipedalis (L.) Fruwirth) Berpolong Ungu

Main Author: OktaviaNarendri, Gusminanda
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131768/1/Skripsi_Gusminanda_Oktavia_N_125040207111001.pdf
http://repository.ub.ac.id/131768/
Daftar Isi:
  • Kacang panjang (Vigna sesquipedalis (L.) Fruwirth) merupakan komoditas hortikultura yang termasuk famili Fabaceae dan genus Vigna. Varietas-varietas kacang panjang yang unggul perlu dikembangkan dan dirakit, seperti contohnya kacang panjang berpolong ungu. Enam varietas kacang panjang berpolong ungu telah didaftarkan di Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian pada tahun 2014. Enam varietas tersebut adalah Brawijaya Ungu 1 (BU 1), Brawijaya Ungu 2 (BU 2), Brawijaya Ungu 3 (BU 3), Brawijaya Ungu 4 (BU 4), Brawijaya Ungu 5 (BU 5), dan Brawijaya Ungu 6 (BU 6). Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Supriatun, Kuswanto, dan Saptadi (2015), menunjukkan bahwa masih ditemukan keragaman pada varietas BU 1, BU 4, BU 5, dan BU 6 setelah dilakukan rejuvinasi dan seleksi individu pada enam varietas kacang panjang berpolong ungu berdasarkan karakter morfologi. Keragaman tersebut yaitu masih ditemukannya polong kacang panjang yang berwarna hijau. Upaya peningkatan kemurnian genetik pada varietas-varietas kacang panjang ungu perlu dilakukan kembali, selain itu juga harus dilakukan seleksi polong kacang panjang yang sudah berwarna ungu untuk menghasilkan kacang panjang berpolong ungu yang seragam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan empat varietas kacang panjang berpolong ungu yang murni secara kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai April 2016. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya yang terletak di Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Alat yang digunakan dalam penelitian terdiri dari cangkul, cetok, tugal, gembor, sabit, tali rafia, meteran, ajir, knapsack sprayer, penggaris, papan nama, spidol, label, jangka sorong, kalkulator, timbangan, kamera, Color Chart, serta deskripsi varietas keenam kacang panjang. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini ialah 4 varietas kacang panjang berpolong ungu, yaitu varietas BU 1, varietas BU 4, varietas BU 5, dan varietas BU 6. Varietas BU 2 dan BU 3 digunakan sebagai varietas pembanding karena varietas ini telah seragam dan murni secara genetik. Penelitian menggunakan metode penelitian blok tunggal tanpa ulangan yang terdiri dari 4 varietas kacang panjang berpolong ungu serta 2 varietas pembanding. Kacang panjang tersebut ditanam di lahan dan dikelompokkan berdasarkan varietas, yangmana setiap varietas ditanam dalam 1 bedengan. Satu varietas terdiri dari 100 tanaman dan dalam 1 lubang tanam terdiri dari 2 benih, sehingga total tanaman yaitu 600 tanaman. Pengamatan dilakukan secara single plant, yaitu pengamatan dilakukan pada setiap individu tanaman di lahan. Variabel pengamatan yang dilakukan terdiri dari karakter kualitatif dan karakter kuantitatif. Pengamatan kualitatif meliputi warna daun, bentuk daun, warna kelopak bunga, warna sayap bunga pada saat mekar penuh, warna standar bunga pada saat mekar penuh, warna polong, tekstur permukaan polong, warna utama biji, tekstur permukaan biji, dan warna batang. Pengamatan karakter kuantitatif meliputi umur berbunga (hst), umur panen segar (hst), jumlah bunga, ukuran polong (cm), panjang tangkai polong saat panen pertama (cm), jumlah polong per tanaman, jumlah biji per polong, dan bobot 100 biji (g). Pengolahan data dianalisis secara deskriptif pada setiap varietas dengan menghitung kisaran rata-rata, ragam, simpangan baku, dan KK (Koefisien Keragaman). Hasil pengamatan karakter kualitatif disajikan dalam bentuk deskripsi yang dinilai dengan persentase serta disajikan dalam bentuk gambar. Pengamatan karakter kualitatif lebih ditekankan pada warna polong kacang panjang. Statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis pada 2 populasi yaitu menggunakan Uji T. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 1 varietas yang secara kualitatif dan kuantitatif sudah seragam, yaitu varietas BU 1. Terdapat 2 varietas yang secara kualitatif sudah seragam, namun secara kuantitatif belum seragam yaitu varietas BU 4 dan BU 5. Nilai KK varietas BU 4 pada variabel pengamatan jumlah biji per polong menunjukkan nilai sedang, yaitu 25,1%-50%. Nilai KK varietas BU 5 pada variabel pengamatan jumlah polong per tanaman dan jumlah biji per polong menunjukkan nilai sedang, yaitu 25,1%-50%. Varietas BU 6 secara kualitatif belum seragam karena masih ditemukan polong berwarna hijau, kelopak bunga berwarna hijau, dan batang berwarna hijau sebesar 30,43%.