Pengaruh Komposisi Nutrisi Dan Pupuk Daun Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Pakcoy (Brassica Rapa L.Var. Chinensis) Sistem Hidroponik Rakit Apung

Main Author: Sembiring, Gitta Malinda
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/13140/1/GITTA%20MALINDA%20SEMBIRING.pdf
http://repository.ub.ac.id/13140/
Daftar Isi:
  • Pakcoy merupakan tanaman hortikultura yang diminati masyarakat di Indonesia dan memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi khususnya bagi para petani. Tanaman pakcoy memiliki banyak kandungan gizi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh sehingga pakcoy menjadi komoditas yang sangat diminati oleh masyarakat dan membuat permintaan konsumen terhadap pakcoy semakin meningkat. Namun, lahan pertanian di Indonesia semakin sempit dan degradasi lingkungan yang terus terjadi karena cara budidaya yang tidak tepat dan penggunaan pupuk buatan yang menyebabkan pencemaran lingkungan. Budidaya tanaman dengan sistem hidroponik merupakan solusi dari berbagai permasalahan yang ada. Salah satunya dengan menggunakan sistem hidroponik rakit apung. Budidaya sayuran daun secara hidroponik umumnya menggunakan larutan hara berupa larutan hidroponik standar AB Mix. Larutan AB Mix mengandung unsur-unsur kimia sintetis selain itu harga jual larutan AB Mix yang masih tinggi membuat biaya produksi juga ikut meningkat dan masih sulitnya mendapatkan larutan nutrisi AB Mix dipasaran. Sebagai solusi dari permasalahan tersebut maka digunakan urine sapi yang telah difermentasi menjadi biourin. Larutan nutrisi pada budidaya tanaman dengan sistem hidroponik rakit apung hanya diberikan melalui akar. Pemupukan melalui akar sering mengalami hambatan, sehingga unsur hara yang diserap tanaman berkurang. Pupuk daun Growmore dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif sumber nutrisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan pupuk daun dan aplikasi biourin terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy pada sistem rakit apung. Penelitian dilaksanakan pada Februari hingga April 2018 di green house Lanud Abdul Rachman Saleh, Malang. Adapun Alat – alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah net pot, aerator, spray, selang kecil, styrofoam, jirigen, bak plastik, ember, TDS, pH meter, SPAD, alat tulis, kalkulator, timbangan dan kamera digital. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy, nutrisi AB Mix, biourin sapi, pupuk daun Growmore hijau, rockwool dan air. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok yang disusun secara faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah komposisi nutrisi AB Mix 100% (B1), AB Mix 75% + Biourin Sapi 25% (B2), dan AB Mix 50% + Biourin Sapi 50% (B3). Sedangkan faktor kedua adalah penambahan pupuk daun tanpa penambahan pupuk daun (P1) dan penambahan pupuk daun (P2). Banyaknya kombinasi perlakuan adalah 6 dengan empat kali ulangan sehingga menghasilkan 24 satuan percobaan. Variabel pengamatan yang diamati terdiri dari variabel pengamatan non destruktif yang meliputi panjang tanaman (cm), jumlah daun (helai), indeks klorofil, dan luas daun (cm2). Sementara itu pengamatan panen meliputi, bobot konsumsi (gram), diameter batang (mm), dan Panjang Akar (cm). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5% dengan tujuan untuk mengetahui nyata atau tidak nyata pengaruh dari perlakuan. Apabila terdapat beda nyata, maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara komposisi nutrisi dan pupuk daun hanya berbeda nyata terhadap pertumbuhan tanaman pakcoy yaitu pada panjang tanaman dan jumlah daun. Perlakuan Komposisi nutrisi berbeda nyata terhadap indeks klorofil dan perlakuan pupuk daun berbeda nyata terhadap jumlah daun dan diameter batang. Pada panjang tanaman terdapat interaksi antara komposisi nutrisi AB mix 100% yang diberi pupuk daun pada umur 37 HST dan mampu menghasilkan panjang tanaman pakcoy yang lebih tinggi yaitu 28,19 cm dibandingkan perlakuan lain. Pada jumlah daun interaksi terjadi antara komposisi nutrisi AB mix 75% + biourin 25% yang diberi pupuk daun pada umur 42 HST dan mampu menghasilkan jumlah daun terbanyak yaitu 11 helai dibandingkan dengan perlakuan lainnya, sedangkan komposisi nutrisi AB mix 100% menghasilkan nilai indeks klorofil paling tinggi pada umur 37 HST yaitu sebesar 34,06 dibandingkan dengan perlakuan lainnya dan pupuk daun mampu meningkatkan jumlah daun dan diameter batang pada umur 42 HST dibandingkan tanpa pupuk daun. Perlakuan komposisi nutrisi dan pupuk daun menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata terhadap pengamatan bobot konsumsi, diameter batang, dan panjang tanaman. Perlakuan komposisi nutrisi AB Mix 50% + Biourin 50% merupakan perlakuan komposisi terbaik untuk mengurangi penggunaan pupuk AB Mix karena menghasilkan hasil yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan AB Mix 100% dan perlakuan AB Mix 75% + Biourin 25% pada beberapa parameter pengamatan pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy. Terutama pada bobot konsumsi AB Mix 50% + Biourin 50% menghasilkan bobot konsumsi lebih besar dan menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta biaya produksi yang lebih sedikit dibandingkan perlakuan lainnya.