Pengaruh Residu Pupuk Kandang, Phonska Dan Bakteri Pelarut P Terhadap Pembentukan Bintil Akar Dan Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau (Vigna Radiata L.) Pada Ultisols
Main Author: | Asgianingrum, RurinEka |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/130701/1/Rurin_Eka_Asgianingrum-115040200111172.pdf http://repository.ub.ac.id/130701/ |
Daftar Isi:
- Ultisols merupakan tanah tua yang memiliki unsur hara sedikit, dengan karakteristik tanahnya yang masam menyebabkan unsur hara P terjerap oleh Al dan Fe. Kesuburan merupakan syarat untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman, sehingga untuk meningkatkan produktifitas pada Ultisols perlu dilakukan pemupukan dan pemilihan tanaman yang tepat. Pupuk organik dan anorganik dapat membantu menyediakan unsur hara dan pupuk hayati dapat membantu melarutkan P yang terjerap, serta tanaman legum yang mampu bersimbiosis dengan Rhizobium untuk menambat N. Pupuk yang diberikan akan memberikan residu pada pertanaman selanjutnya. Jika residu yang tersedia cukup maka penggunaan pupuk pada pertanaman selanjutnya dapat dikurangi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh residu pupuk kandang, phonska dan bakteri pelarut P terhadap pembentukan bintil akar dan pertumbuhan vegetatif tanaman kacang hijau varietas Vima-1. Penelitian ini dilakukan di Rumah Kaca Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (BALITKABI) Kedalpayak Malang. Analisis kimia tanah dan tanaman dilakukan di Laboratorium Kimia Jurusan Tanah FPUB, selanjutnya analisis biologi tanah dilakukan di Laboratorium Bioteknologi Terapan BALITKABI. Waktu pelaksanaan pada bulan Nopember 2014 hingga April 2015. Penelitian ini menggunakan 12 perlakuan meliputi kontrol, residu perlakuan bakteri pelarut P 5 g kg-1 pada benih, residu perlakuan pupuk phonska 150 kg ha-1, residu perlakuan pupuk phonska 300 kg ha-1, residu perlakuan pupuk kandang 1500 kg ha-1, residu perlakuan pupuk kandang 3000 kg ha-1, residu dari perlakuan pupuk phonska 150 kg ha-1 + bakteri pelarut P 5 g kg-1 pada benih, residu dari perlakuan pupuk kandang 1500 kg ha-1 + bakteri pelarut P 5 g kg-1 pada benih, residu dari perlakuan pupuk kandang 1500 kg ha-1 + pupuk phonska 150 kg ha-1, residu dari perlakuan pupuk kandang 1500 kg ha-1 + pupuk phonska 150 kg ha-1 + bakteri pelarut P 5 g kg-1 pada benih, residu dari perlakuan pupuk kandang 3000 kg ha-1 + pupuk phonska 150 kg ha-1, dan residu dari perlakuan pupuk kandang 3000 kg ha-1 + pupuk phonska 150 kg ha-1 + bakteri pelarut P 5 g kg-1 pada benih dengan ulangan sebanyak 3 kali. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Data dianalisis ragam, dilanjutkan dengan uji BNJ 5%. Residu dari perlakuan pupuk kandang 3000 kg ha-1 + pupuk phonska 150 kg ha-1 + bakteri pelarut P 5 g kg-1 pada benih mampu meningkatkan jumlah bintil akar tanaman kacang hijau pada Ultisols sebanyak 975%, tinggi tanaman kacang hijau sebanyak 63 %, panjang akar 69 % dan berat kering akar sebanyak 425 % dibandingkan dengan tanaman kontrol pada fase vegetatif.