Pengaruh Waktu Penyiangan Gulma Pada Sistem Tanam Tumpangsari Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.) Dengan Ubi Kayu (Manihot Esculenta Crantz.)
Daftar Isi:
- Kacang Tanah Merupakan Salah Satu Tanaman Kacang-Kacangan Penting Di Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (2012) Menyebutkan Bahwa Sejak Tahun 2005 Sampai Dengan 2012, Penurunan Luas Lahan Pertanaman Kacang Tanah Menurun Sebesar 158.566 Hektar. Ubi Kayu Ialah Komoditas Tanaman Pangan Di Indonesia Setelah Padi, Jagung, Kedelai, Kacang Tanah Dan Kacang Hijau. Pada Produksi Skala Nasional, Pada Tahun 2005 Ubi Kayu Menghasilkan 19.321.183 Ton Dan Pada Tahun 2012 Menghasilkan 22.677.866 Ton (Badan Pusat Statistik, 2012). Akibat Terus Berkurangnya Luas Lahan Untuk Budidaya Kacang Tanah, Maka Sistem Tanam Tumpangsari Dengan Tanaman Lain Seperti Ubi Kayu Dipandang Mampu Untuk Mengatasi Permasalahan Luasan Lahan Dan Produksi Kacang Tanah. Namun Demikian, Praktek Budidaya Kacang Tanah Dan Ubi Kayu Baik Secara Monokultur Ataupun Tumpangsari Selalu Menghadapi Masalah Pengurangan Hasil Terutama Disebabkan Oleh Gulma. Tujuan Dari Penelitian Ini Adalah Untuk Mengetahui Dan Mempelajari Waktu Penyiangan Yang Tepat Dalam Sistem Tanam Tumpangsari Antara Kacang Tanah ( Arachis Hypogaea L.) Dengan Ubi Kayu ( Manihot Esculenta Crantz.). Hipotesis Yang Diajukan Adalah Penyiangan Gulma Pada Umur 2 Mst Dan 4 Mst Dapat Meningkatkan Pertumbuhan Dan Hasil Sistem Tanam Tumpangsari Antara Kacang Tanah ( Arachis Hypogaea L.) Dengan Ubi Kayu ( Manihot Esculenta Crantz.). Penelitian Ini Dilaksanakan Di Kebun Percobaan Jatikerto Fp-Ub Di Desa Jatikerto, Kec. Kromengan Kabupaten Malang Pada Bulan April 2013 Sampai Dengan Juli 2013. Alat Yang Digunakan Dalam Penelitian Ini Meliputi Cangkul, Tugal, Gembor, Label, Penggaris, Meteran, Tali Rafia, Timbangan Analitik, Leaf Area Meter (Lam), Bambu Untuk Kuadran Dengan Ukuran 100 Cm X 100 Cm, Oven, Sprayer, Kamera Digital Dan Alat Tulis. Bahan Yang Digunakan Adalah Stek Ubi Kayu Varietas Adira 1, Benih Kacang Tanah Varietas Jerapah, Pupuk Urea (46% N), Sp-36 (36% P2o5) Serta Kcl (60% K2o). Percobaan Ini Disusun Menggunakan Rancangan Acak Kelompok (Rak) Sederhana Dengan 9 Perlakuan Dan 3 Ulangan, Yaitu (G1) : Tidak Disiang, (G2) : Penyiangan Umur 2 Mst, (G3) : Penyiangan Umur 4 Mst, (G4) : Penyiangan Umur 6 Mst, (G5) : Penyiangan Umur 2 Mst Dan 4 Mst, (G6) : Penyiangan Umur 2 Mst Dan 6 Mst, (G7) : Penyiangan Umur 4 Mst Dan 6 Mst, (G8) : Penyiangan Umur 2 Mst, 4 Mst Dan 6 Mst Dan (G9) : Bebas Gulma Sampai Panen. Ada Tiga Jenis Pengamatan Yaitu Pengamatan Gulma Dan Pengamatan Kacang Tanah Yang Dilakukan Secara Destruktif Pada Saat Sebelum Pengolahan Tanah, Umur 2 Mst, 4 Mst, 6 Mst Dan 8 Mst Serta Pengamatan Ubi Kayu Yang Dilakukan Secara Non Destruktif Setiap Satu Bulan Sekali Selama Lima Bulan. Untuk Pengamatan Gulma Variabel Yang Diamati Meliputi Analisis Vegetasi Dan Bobot Kering Gulma. Pengamatan Kacang Tanah Meliputi Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, Luas Daun, Indeks Luas Daun (Ild), Bobot Kering Tanaman, JumlahPolong Isi Per Tanaman, Jumlah Polong Hampa Per Tanaman, Jumlah Biji Per Tanaman, Bobot Polong Kering Per Tanaman, Bobot Biji Per Tanaman, Bobot 100 Biji Dan Konversi Hasil. Sedangkan Pengamatan Ubi Kayu Meliputi Tinggi Tanaman Dan Jumlah Daun. Data Yang Diperoleh Dari Hasil Pengamatan Dianalisis Dengan Menggunakan Analisis Ragam (Uji F) Pada Taraf 5% Dan Apabila Terdapat Pengaruh Yang Nyata, Maka Dilanjutkan Dengan Uji Duncan (Dmrt) Pada Taraf 5%. Hasil Penelitian menunjukkan Bahwa Gulma Yang Dominan Pada Tumpangsari Antara Tanaman Kacang Tanah ( Arachis Hypogaea L.) Dan Ubi Kayu ( Manihot Esculenta Crantz.) Adalah Gulma Dari Golongan Berdaun Lebar Seperti Heliotropium Indicum L., Cleome Rotidospermae , Hedyotis Corymbosa L. Lamk., Phyllanthus Niruri Serta Eclipta Prostrata Dan Gulma Dari Golongan Teki Yaitu Cyperus Rotundus . Penyiangan Gulma Yang Dilakukan Umur 2 Mst Dan 4 Mst Berpengaruh Nyata Terhadap Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, Bobot Kering, Jumlah Polong Isi Per Tanaman Dan Jumlah Biji Kacang Tanah ( Arachis Hypogaea L.) Pada Sistem Tumpangsari Dengan Ubi Kayu ( Manihot Esculenta Crantz.) Apabila Dibandingkan Dengan Tanpa Penyiangan. Penyiangan Gulma Dua Kali Yaitu Pada Umur 2 Mst Dan 4 Mst Lebih Efektif Daripada Penyiangan Gulma Sebanyak Tiga Kali Yaitu Pada Umur 2 Mst, 4 Mst Dan 6 Mst Serta Bebas Gulma Sampai Panen. Gulma Berdaun Lebar Lebih Mendominasi Pada Tumpangsari Antara Kacang Tanah ( Arachis Hypogaea L.) Dengan Ubi Kayu ( Manihot Esculenta Crantz.) Dibandingkan Dengan Gulma Teki Dan Gulma Rumput-Rumputan. Penyiangan Gulma Dua Kali Yaitu Pada Umur 2 Mst Dan 4 Mst Dapat Menekan Pertumbuhan Gulma.