Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor-faktor Produksi Usahatani Bawang Daun dalam Rangka Peningkatan Pendapatan Petani, Studi Kasus di Desa Torongrejo, Kec. Junrejo, Kota Batu
Main Author: | Widodo, Slamet |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/129133/1/SKRIPSI.pdf http://repository.ub.ac.id/129133/ |
Daftar Isi:
- Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi yang sangat besar bagi system pertanian hortikultura. Salah satu produk hortikultura yang berhasil dibudidayakan adalah bawang daun. Tetapi ada beberapa kendala yang harus dihadapi petani dalam mengembangkan dan berusahatani bawang daun, seperti semakin sempitnya luas lahan garapan dan harga input yang relatif mahal. Kondisi seperti itu yang akhirnya memaksa petani untuk mengusahakan komoditas yang memiliki potensi daya hasil tinggi seperti halnya bawang daun. Adanya daya hasil yang tinggi dari komoditas bawang daun ini merupakan peluang bagi petani, khususnya petani bawang daun di Desa Torongrejo Kecamatan Junrejo untuk mengembangkan komoditas tersebut dan meningkatkan produktivitasnya. Sementara itu petani memiliki keterbatasan terhadap faktor-faktor produksinya. Hal tersebut menuntut petani untuk menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki dalam pengelolaan usahatani secara efisien. Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Menganalisis tingkat pendapatan usahatani bawang daun di daerah penelitian. (2) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan pendapatan usahatani bawang daun di daerah penelitian. (3) Menganalisis tingkat efisiensi usahatani bawang daun di daerah penelitian. Penelitian dilakukan di Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu dan ditentukan secara sengaja (purposive) karena Desa Torongrejo merupakan salah satu sentra produksi sayur-sayuran dan salah satunya adalah bawang daun. Metode penentuan responden dengan menggunakan metode simple random sampling , jumlah sampel ditentukan dengan rumus Parel et.al (1973) berdasarkan luas lahan homogen diperoleh 70 responden. Metode analisis yang digunakan analisis usahatani, analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan pendapatan petani, dan analisis efisiensi alokatif. Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan kondisi daerah penelitian. Untuk analisis usahatani terdiri dari analisis biaya, penerimaan dan pendapatan. Sedangkan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan pendapatan petani menggunakan regresi linear berganda (Analisis Cobb-Douglas). Untuk mengetahui tingkat efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi menggunakan analisis efisiensi alokatif (NPMxi/Pxi). Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa usahatani bawang daun didaerah penelitian memberikan keuntungan yang cukup besar yaitu sebesar Rp 18.274.707,00 per hektar dalam satu musim tanam. Rata-rata total biaya sebesar Rp 36.722.277,00 dan rata-rata penerimaan yang diperoleh adalah sebesar Rp 54.996.984,00 per hektar dalam satu musim tanam. Hasil nilai R/C rasio sebesar 1,49 artinya usahatani bawang daun di daerah penelitian layak dikembangkan. Faktor-faktor yang berpengaruh positif nyata pada produksi usahatani bawang daun adalah luas lahan, bibit, pestisida dan tenaga kerja. Artinya semakin tinggi penggunaan faktor-faktor tersebut, produksi yang dihasilkan didaerah penelitian cenderung semakin tinggi. Faktor-faktor yang berpengaruh positif nyata pada pendapatan usahatani bawang daun adalah jumlah produksi, artinya semakin tinggi nilai dari jumlah produksi tersebut makin tinggi pula pendapatan petani di daerah penelitian. Sedangkan yang berpengaruh negatif nyata pada usahatani bawang daun yaitu biaya bibit, biaya pupuk kimia dan upah tenaga kerja, artinya semakin tinggi penggunaan faktor-faktor tersebut maka semakin rendah pendapatan petani di daerah penelitian. Hasil analisis di peroleh kesimpulan bahwa semua penggunaan faktor-faktor produksi dalam usahatani bawang daun di daerah penelitian belum efisien artinya penggunaannya masih perlu di tingkatkan. Penggunaan optimal untuk lahan, bibit, pestisida dan tenaga kerja masing masing adalah 4,2 ha, 1028,4 kg, 14,5 lt dan 135,5 HOK dalam satu musim tanam.