Studi Pemberian Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Pada Hewan Coba Tikus (Rattus Norvegicus) Yang Di Induksi Sipermetrin Terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal Dan Ekspresi Tnf-

Main Author: Aditama, BasofiAndra
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/127221/1/BASOFI_ANDRA_ADITAMA_%28125130100111016%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/127221/
Daftar Isi:
  • Penggunaan pestisida rumah tangga mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Beberapa dampak negatif yang mungkin timbul diantaranya adalah masalah keracunan, pencemaran lingkungan, dan terjadinya residu pestisida pada rantai makanan. Sipermetrin merupakan salah satu jenis pestisida golongan piretroid yang biasa digunakan di kalangan rumah tangga yang dapat mempengaruhi sistem saraf serta dapat menjadi radikal bebas jika teroksidasi. Daun belimbing wuluh memiliki kandungan katekin yang bersifat sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemberian terapi ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) terhadap perbaikan gambaran histopatologi organ ginjal tikus induksi sipermetrin menggunakan pewarnaan Hematoxylen-Eosin (HE) dan ekspresi TNF-α menggunakan uji IHK (Imunohistokimia). Hewan coba tikus putih (Rattus norvegicus) jantan dibagi menjadi empat kelompok perlakuan kelompok 1 yaitu kontrol negatif, kelompok 2 yaitu kontrol positif induksi sipermetrin dengan dosis 150mg/kg BB, kelompok 3 yaitu induksi sipermetrin yang telah diterapi ekstrak daun belimbing wuluh dosis 500 mg/kg BB dan kelompok 4 yaitu induksi sipermetrin yang telah diterapi ekstrak daun belimbing wuluh dosis 1000 mg/kg BB. Ekspresi TNF-α dihitung menggunakan software Immunoratio dianalisis dengan ANOVA dan dilanjutkan dengan Uji BNJ. Pengamatan gambaran histopatologi ginjal menggunakan mikroskop dan dianalisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan pemberian ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) mampu memperbaiki gambaran histopatologi ginjal yang ditandai dengan berkurangnya edema, hipervaskularisasi, degenerasi hidropis, perbaikan capsula bowman serta menurunkan ekspresi TNF-α secara signifikan (P<0,05). Dosis 1000 mg/kg BB ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) adalah dosis terbaik untuk terapi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dapat digunakan sebagai terapi pada tikus yang diinduksi sipermetrin berdasarkan ekspresi TNF-α dan gambaran histopatologi ginjal.