Pengaruh Induksi Laserpunktur Sebagai Metode Gertak Birahi Tikus(Rattus norvegicus) Betina Pada Fase Diestrus Terhadap Kadar Hormon LH (Lutenizing Hormone) Dan Histologi Endometrium
Daftar Isi:
- Permintaan kebutuhan akan hewan coba mendorong untuk mempercepat perbanyakan populasi. Salah satu hewan coba yang cepat bereproduksi adalah tikus. Laserpunktur yang di induksikan pada titik akupunktur reproduksi betina akan mempercepat siklus estrus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh induksi laserpunktur fase diestrus sebagai metode gertak birahi tikus terhadap kadar hormon LH dan histologi endemotrium. Penelitian ini tikus di vaginal smear sebagai konfirmasi pada fase diestrus dibagi menjadi dua kelompok kontrol (A) dan kelompok (B) induksi laserpunktur pada 10 titik akupunktur dexter dan sinister yang terbagi 2 titik BL 22 atau sanjiaoshu, 2 titik BL 23 atau shenshu, 2 titik GV 4 atau mingmeng, 2 titik pada libia mayor, 1 titik klitoris dan 1 titik dorsal dari persendian sacro-coccygea dengan dosis induksi 15 detik/titik dan panjang gelombang 632,8nm. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah kadar hormon LH dengan metode sandwich ELISA dan histologi endometrium yang diamati dengan metode pewarnaan Hematoxilen Eosin (HE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa induksi laserpunktur berpengaruh signifikan (P<0,05) terhadap kadar hormon LH, dan menaikkan 71,17% sehingga memperpendek fase diestrus. Sedangkan pada histologi endometrium, induksi laserpunktur menyebabkan stromal yang menebal sebagai satu tanda diestrus. Maka induksi laserpunktur memberikan pengaruh signifikan (P<0,05) terhadap peningkatan kadar LH dan telah terjadi gertak birahi dari fase diestrus ke estrus ditandai adanya penebalan stromal.