Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura) Sebagai Anti-adherence Terhadap Streptococcus mutans dalam Upaya Pencegahan Karies Gigi (Studi in Vitro)
Daftar Isi:
- Untuk mengetahui keefektifan polifenol daun kersen untuk menghambat pembentukan plak yang dihasilkan bakteri Streptococcus mutans. Rancangan penelitian adalah true experimental pre control design only secara in vitro. S.mutans dibiakkan dalam media BHI (Brain Heart Infusion). Daun kersen kering seberat 50 gram dilarutkan dalam metanol dengan metode maserasi menghasilkan 10 ml ekstrak polifenol kersen. Ekstrak dibagi menjadi tiga kelompok dosis, yaitu 0,625 ml, 1,25 ml, dan 1,875 ml. Gigi insisivus pertama rahang atas manusia dipotong enamelnya dijadikan sebagai media in vitro, direndam ke dalam ekstrak yang telah ditambahkan susu yang mengandung sukrosa. Selanjutnya diinkubasi selama 2x24 jam secara anaerob bersama bakteri S.mutans 108/cc. Setelah 2x24 jam, dialirkan NaCl 0,9% untuk meluruhkan bagian yang tidak adheren dan dicuci dengan aquadest. Tahap akhir, diaplikasikan bahan disclosing agent untuk mendeteksi plak pada permukaan enamel. Parameter yang diukur adalah Rasio antara luas plak (area terwarna) dan luas permukaan email gigi. Rasio ekstrak daun kersen pada kelompok kontrol negatif adalah 0,69%, kontrol positif 0,61%, dosis 0,625 ml adalah 0,21%, pada dosis 1,25 mg adalah 0,53%, dan dosis 1,875 ml adalah 0,53%. Semakin tinggi rasio ekstrak, semakin banyak pembentukan plak. Setelah diuji statistik one way ANOVA, dosis 0,625 ml berbeda bermakna (p < 0,05) dengan dosis yang lain. Polifenol daun kersen dapat menghambat pembentukan plak bakteri S.mutans, dengan dosis yang paling efektif yaitu 0,625 ml.