Pengaruh Pemberian Ekstrak Jahe Emprit (Zingiber Officinale var Amarum) Secara Topikal dalam Mempercepat Masa Eritema pada Fase Inflamasi Luka Terkontaminasi Tikus Putih (Rattus norvegicus) Galur Wist
Daftar Isi:
- Insiden luka terkontaminasi pada tahun 2010 masih cukup tinggi. Luka terkontaminasi dapat berkembang menjadi luka terinfeksi apabila tidak segera ditangani. Infeksi dapat menghambat proses penyembuhan luka. Bahan yang sering dipakai oleh masyarakat dalam perawatan luka terbuka adalah povidone iodine 10%. Povidone iodine 10% sangat efektif mematikan mikroba, tetapi memiliki efek samping, yaitu dapat menimbulkan iritasi pada kulit, hipersensitivitas, serta meninggalkan residu. Kesalahan penggunaan preparat topikal untuk luka pada fase inflamasi dapat memperlambat penyembuhan dan kekuatan regangan luka menjadi tetap rendah sehingga risiko komplikasi seperti infeksi dapat meningkat. Oleh sebab itu, diperlukan bahan lain sebagai alternatif untuk mempercepat proses penyembuhan luka terkontaminasi. Bahan yang ditawarkan adalah jahe emprit. Jahe emprit mengandung flavonoid, oleoresin dan minyak atsiri yang cukup tinggi sebagai anti-inflamasi dalam proses penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan lama eritema pada luka terkontaminasi yang dirawat menggunakan ekstrak jahe emprit dengan povidone iodine 10%. Metode yang digunakan, yaitu true experimental dengan hewan coba sebanyak 24 ekor tikus putih galur Wistar jantan yang dibagi dalam empat kelompok secara random. Pada punggung kanan setiap tikus dibuat luka insisi sepanjang 2,5 cm dan dipaparkan dengan udara bebas selama 6 jam. Perawatan luka pada kelompok kontrol menggunakan povidone iodine 10%, sedangkan kelompok perlakuan menggunakan ekstrak jahe emprit konsentrasi 5%, 20%, 35%. Data yang diperoleh dianalisis dengan One-Way Anova dan didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan lama eritema antara perawatan menggunakan ekstrak jahe emprit dan povidone iodine 10% (p<0,027). Ekstrak jahe emprit 35% menunjukkan lama eritema yang paling cepat, namun tidak berbeda signifikan dengan povidone iodine 10%. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ekstrak jahe emprit 35% memiliki efektivitas yang sama dengan Povidone iodine 10% dalam mempercepat masa eritema pada luka terkontaminasi. Disarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efek ekstrak jahe emprit pada proses penyembuhan luka terkontaminasi secara mikroskopis dan efek samping penggunaan jangka panjang.