Pemaknaan Remaja Perempuan Terhadap Make-Up (Studi Fenomenologi Pada Followers Akun Youtube Beauty Vlogger)

Main Author: DewiTiaraR, Talia
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/123078/1/SKRIPSI_TALIA_DEWI_TIARA_R_%28125120207111067%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/123078/2/JURNAL_TALIA_DEWI_TIARA_R_%28125120207111067%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/123078/
Daftar Isi:
  • Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pemaknaan remaja perempuan sebagai followers atas make-up dari video beauty vloggers. Pengalaman yang dialami oleh remaja pada fenomena banyaknya video tutorial make-up ini mereka memaknai make-up itu sendiri sesuai dengan apa yang mereka lihat pada video tersebut. Serta tindakan dari pemaknaan make up pada masing-masing remaja sesuai dengan tiga ide pokok interaksionis simbolik yaitu mind, self, society. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekataan fenomenologi, karena pengalaman tidak dapat diukur dengan angka selain itu pengalaman dari masing-masing individu pasti berbeda terutama pengalaman dalam memaknai make-up dari followers atau subscribers dari beauty vloggers yang mereka ikuti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa informan remaja perempuan yang bersekolah menegah atas memaknai make up sebagai followers dari beauty vloggers berdasarkan pengalaman remaja dengan make up. Para informan menyatakan setuju jika perempuan yang berusia 15-17 tahun sudah mulai untuk merawat diri agar terlihat cantik. Semua informan mengatakan bahwa makna make up menurut diri mereka yaitu sebagai alat untuk menambah kecantikkan dan menutupi kekurangan di wajah mereka seperti noda jerawat, kulit yang terlalu pucat, dan kulit yang mereka anggap kurang putih. Para informan juga menambahkan bahwa mereka memakai make-up bukan untuk menarik perhatian lawan jenis namun hanya untuk menyempurnakan penampilan mereka untuk diri mereka sendiri. Dengan memakai make-up mereka dapat menutupi noda noda yang menurut mereka kurang percaya diri. Dari situ remaja mulai mencari informasi dan cara bagaimana mereka dapat menutupi kekurangan mereka salah satunya dengan menonton video beauty vloggers di youtube. Interaksi melalui video tersebut yang menimbulkan makna make-up. Bahwa make-up memang dipakai untuk menambah kecantikan seseorang. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa semua informan memakai make-up untuk ke sekolah walaupun terdapat peraturan yang jelas bahwa siswi tidak boleh memakai make up di sekolah. Hal tersebut yang menjadi pertimbangan untuk membuat peraturan lebih ketat lagi agar murid murid tidak teralihkan.