Presepsi Kepuasan Masyarakat Terhadap Kriteria Permukiman di Permukiman Kumuh RW 10 Kelurahan Kotalama, Kota Malang
Daftar Isi:
- Permukiman yang berkualitas sangat berpengaruh terhadap kualitas penghuninya. Pengembangan kawasan permukiman dikota Malang diarahkan untuk pemenuhan perumahan yang layak huni dan manusiawi untuk barbagai lapisan masyarakat dan konsep terpadu. Berbagai program yang dilaksanakan Pemerintah Daerah Kota Malang pada RW 10 Kelurahan Kotalama masih belum memberikan hasil yang signifikan dan seringkali menghasilkan program yang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat sehingga program tidak berjalan dengan baik. Ketidak berhasilan program pemerintah menyebabkan RW 10 masih masuk dalam kategori kumuh sehingga masuk Salah satu program yang diinisiasi oleh Pemerintah Pusat untuk mencapai target “Kota layak huni, produktif dan berkelanjutan”. Keberhasilan program penataan lingkungan permukiman kumuh sangat sangat bergantung terhadap keterlibatan masyarakat setempat sebagai subyek pembangunan , yang pada akhirnya menempati dan memanfaatkan permukiman tersebut. Metode analisis yang digunakan adalah penilaian dan pembobotan tingkat kekumuhan yang dinilai berdasarkan indikator Permen PU Nomor 02/PRT/M/2016 dan analisis Importance Performance Analysis (IPA). Kuisioner IPA diberikan kepada masyarakat yang tinggal di permikiman RW 10 Kelurahan Kotalama. Dari kedua hasil analisis tersebut kemudian dioverlay sehingga didapkan hasil prioritas penanganan permukiman kumuh berdasarkan kondisi kekumuhan dan kebutuhan masyarakat. Hasil Penelitian menunjukan dengan kondisi kumuh ringan masyarakat RW 10 merasa puas dengan nilai kepuasan 3,54. Arahan perbaikan lingkungan terbagi menjadi lima prioritas penangan sesuai dengan kondisi kekumuhan dan kebutuhan masyarakat. Hasil overlay permasalahan menunjukan program prioritas utama adalah Program perbaikan prasarana dan sarana persampahan, Program perbaikan sistem pengolahan persampahan, Program pengadaan prasarana proteksi kebakaran, dan Program pengadaan sarana proteksi kebakaran.