Dana Kampanye Dalam Pemilihan Umum (Studi Perbandingan Antara PDI-P dan Gerindra dalam Pemilihan Umum Calon Anggota Legislatif Tahun 2014 Terhadap Perolehan Suara)
Main Author: | Syifa, NabilahNisrinah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 1900
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/121808/1/SKRIPSI_PDF.pdf http://repository.ub.ac.id/121808/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Dimaksudkan untuk menganalisis dan membandingkan penggunaan dana kampanye dan perbandingan anggaran yang ditetapkan dengan perolehan suara antara PDI-P dan Gerindra. Adanya fenomena dimana PDI-P memiliki penerimaan dana kampanye sebesar Rp 395M dan pengeluaran Rp 404,7M, sedangkan Gerindra memiliki penerimaan Rp 455M dan pengeluaran Rp 455M. Terlihat bahwa dana kampanye milik PDI-P lebih kecil dari Gerindra, tetapi jumlah suara PDI-P lebih banyak dan menang. Teori yang digunakan marketing politik, merupakan metode dan konsep aplikasi marketing dalam konteks politik, untuk dapat memfasilitasi kontestan baik individu/partai politik dalam memasarkan insiatif politik, gagasan politik, isu politik, ideologi partai, karakteristik pemimpin partai dan program kerja partai kepada masyarakat atau kontestan. Terdapat elemen political marketing; Push Marketing (face to face), Pull Marketing (media), Pass Marketing (pihak lain). Hasilnya PDI-P menggunakan strategi push marketing dengan mengalokasikan sebagian dana pada kampanye terbuka dan rapat umum. Partai Gerindra dengan pull marketing yang memanfaatkan media massa seperti tv dan koran. Perolehan suara terlihat dana kampanye yang banyak tidak mempengaruhi pilihan rakyat, dimana rakyat memilih karena kepopularitasan partai dan aktor dalam memberikan hak suaranya.