Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan Ekowisata Taman Nasional Baluran (Studi pada Masyarakat Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo)

Main Author: Darajat, MuftiNafi`atut
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/120958/1/051405885.pdf
http://repository.ub.ac.id/120958/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini mengkaji tentang proses terbentuknya partisipasi masyarakat lokal memilih untuk ikut terlibat dalam pengelolaan serta pengembangan kawasan ekowisata, serta kondisi perubahan sosial sehubungan dengan partisipasi masyarakat di kawasan ekowisata Taman Nasional Baluran. Tujuan dari penelitian ini mencoba menganalisis proses terbentuknya partisipasi masyarakat lokal, serta mengetahui bentuk partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dan pengembangan kawasan ekowisata di Taman Nasional Baluran. Penelitian ini menggunakan teori strukturasi Anthony Giddens, dengan melihat praktik sosial pada pembentukan desa wisata Wonorejo sebagai implementasi dari pengembangan rantai pariwisata di kawasan ekowisata Taman Nasional Baluran. Praktik sosial dilihat melalui serangkaian tindakan yang dilakukan oleh agen-agen dalam memanfaatkan struktur sebagai sumberdaya dan aturan sehingga menciptakan keterulangan praktik sosial baru berupa perubahan kondisi sosial masyarakat dari perambah hutan menjadi aktor pariwisata dalam pembentukan desa wisata. Hubungan timbal balik antara agen dan struktur menyangkut keterlibatan masyarakat dalam pembentukan desa wisata Wonorejo dengan mengacu pada tiga dimensi struktural Anthony Giddens meliputi Signifikasi, Dominasi, dan Legitimasi. Selain itu, penekanan pada tingkat kesadaran agen menjadi salah satu unsur dari perubahan kondisi sosial masyarakat Desa Wonorejo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara serta teknik penentuan informan adalah dengan menggunakan teknik purposive. Melalui proses penelitian yang telah dilakukan, pembentukan desa wisata lebih banyak menekankan pada partisipasi dengan melibatkan masyarakat sehingga memperlihatkan adanya praktik sosial baru berupa perubahan kondisi masyarakat yang awalnya masyarakat sebagai perambah hutan menjadi aktor pariwisata. Hal ini dikarenakan pada diri agen diperkuat oleh struktur dominasi atas kepemilikan sumberdaya, ekonomi, dan politik serta struktur signifikasi.