Tindakan Sosial Siswa Tuna Rungu Dalam Melakukan Interaksi Di Dalam Kelas (Studi Etnometodologi Mengenai Tindakan Sosial Di Slb Idayu, Di Desa Asrikaton, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang)
Daftar Isi:
- Penelitian ini membahas tentang tindakan sosial dalam interaksi antar siswa tuna rungu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana tindakan yang terjalin antara anak tuna rungu di dalam kelas dengan menelisik bentukbentuk interaksi sosial yaitu kerjasama, konflik, ketegangan, dan akomodasi. Manfaat dari penelitian ini sebagai konstribusi pengembangan kajian sosiologi pendidikan, khususnya memberikan ruang eksistensi bagi siswa tuna rungu yang memiliki kesempatan sama untuk bersaing dalam mengejar prestasi. Penelitian ini menggunakan perspektif teori interaksi dan tindakan sosial dengan memfokuskan pada bentuk interaksi yang tentunya memiliki stimulus dan motivasi berbeda dalam tiap individu. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan etnometodologi. Analisis etnometodologi menguraikan percakapan dan gesture yang yang dilakukan oleh subjek penelitian selama proses pengambilan data langsung. Pengambilan data melalui kegiatan wawancara, field notes dan rekaman. Selain itu foto-foto di lapangan, kajian pustaka, jurnal penelitian ilmiah dan internet. Penelitian ini mengambil tiga subjek, satuinforman kunci, tiga informan utama, dan empat informan tambahan Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat berbagai bentuk interaksi sosial antar siswa tuna rungu di dalam kelas diantaranya, interaksi perselisihan, akomodasi ketegangan dalam bentuk mediasi melalui pihak ketiga, serta interaksi kerjasama yang diwarnai oleh kompetisi. Kesimpulan pada penelitian ini bahwa cara berpikir siswa tuna rungu dalam melakukan tindakan sosial di dasarkan pada peniruan terhadap sosok orang tua, Guru, dan teman sebaya yang berada di sekitar. Sedangkan rasionalitas instrumental dapat dilihat pada masing-masing siswa dengan adanya tujuan yang ingin dicapai melalui tindakan sosial. Semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua dan guru, akan semakin memberikan pengaruh terhadap pembentukan cara berfikir anak, sedangkan tindakan sosial antara tuna rungu yang beragam dapat dilihat dalam waktu dan interaksi yang berbeda.