Analisis Kinerja Perusahaan dengan Pendekatan Balanced Scorecard pada PDAM Kota Malang

Main Author: Frinka, DefaniPutri
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/118712/
Daftar Isi:
  • Persaingan di lingkungan bisnis saat ini sangat ketat dan setiap perusahaan saling berlomba untuk dapat mempertahankan posisinya agar tidak tersisih dari kompetisi. Unsur yang tidak dapat dipisahkan dari keberhasilan sebuah organisasi, baik lembaga pemerintahan maupun lembaga swasta adalah kinerja. Kinerja perusahaan yang baik akan mengindikaskan keberhasilan bagi perusahaan tersebut. Untuk dapat mengetahui tingkat keberhasilan kinerja yang telah dicapai suatu organisasi, diperlukan suatu pengukuran kinerja. Balanced scorecard adalah metode pengukuran kinerja yang diperkenalkan oleh Robert Kaplan dan David Norton. Ukuran kinerja yang digunakan dalam Balanced scorecard mencakup ukuran keuangan dan non keuangan. Balanced scorecard memiliki empat perspektif yaitu, perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penilaian kinerja PDAM Kota Malang tahun 2012 – 2014 yang dilakukan menggunakan metode balanced scorecard menunjukkan hasil keseluruhan yang cukup baik.. Hasil dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan PDAM Kota Malang tahun 2012 – 2015 menunjukkan hasil yang baik. Perspektif bisnis internal pada PDAM Kota Malang tahun 2012 – 2014 menunjukkan hasil yang baik dan terus mengalami peningkatan dari dari tahun ke tahun. Perbaikan kualitas dan kuantitas pelayanan yang dimaksimalkan pada perspektif bisnis internal memberi dampak yang baik pada perspektif pelanggan. Namun pada erspektif keuangan pada PDAM Kota Malang tahun 2012 – 2014 secara keseluruhan mengalami penurunan bobot kinerja dari tahun ke tahun. Jika dilihat dari hasil empat perspektif, yang paling mengalami penurunan adalah perspektif keuangan, khususnya untuk aspek biaya operasional yang terus meningkat. Hal ini dapat disimpulkan bahwa besarnya biaya operasional yang dikeluarkan perusahaan digunakan untuk mendukung peningkatan kinerja pada ketiga perspektif yang lain.