Analisis Efisiensi Usahatani Bawang Merah Menggunakan Pendekatan Data Envelopment Analysis (Dea) Di Desa Ngadiboyo, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur

Main Author: Ikrima, Della Nur
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/11690/
Daftar Isi:
  • Bawang merah (Allium Ascolonicum, L) ialah salah satu komoditas hortikultura yang masuk dalam komoditas unggulan pengembangan komoditas prioritas hortikultura nasional yang akan secara intensif mendapat perhatian utama pada level nasional pada periode 2015-2019. Bawang merah juga merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan yang telah diusahakan secara intensif oleh petani dan memberikan kontribusi cukup tinggi bagi perkembangan suatu wilayah serta memiliki pasar dalam negeri yang signifikan sehingga bawang merah merupakan komoditas strategis yang berpotensi untuk dikembangkan. Kabupaten Nganjuk merupakan salah satu sentra bawang merah di Jawa Timur dengan produksi sebesar 140.222 ton atau berkontribusi sebesar 47.83% dari total produksi bawang merah Provinsi Jawa Timur (BPS, 2017). Hal tersebut menjadi salah satu pertimbangan peneliti untuk menganalisis tingkat efisiensi kegiatan usahatani bawang merah di Kabupaten Nganjuk, karena termasuk salah satu daerah yang sentra bawang merah di Jawa Timur. Tujuan Penelitian ini adalah : (1) Menganalisis tingkat efisiensi teknis, alokatif dan biaya yang dicapai petani Desa Ngadiboyo (2) Menganalisis faktor- faktor yang berpengaruh terhadap efisiensi teknis, alokatif dan biaya usahatani bawang merah di Desa Ngadiboyo. Metodologi yang digunakan adalah menggunakan data primer yang berasal dari 60 petani yang menanam bawang merah di desa Ngadiboyo dengan varietas Tajuk di musim tanam ketiga yakni bulan Juni- Agustus. Data dianalisis dengan pendekatan DEA (Data Envelopment Analysis) dengan asumsi VRS (Varaiable Return to Scale)untuk mengetahui tingkat efisiensi teknis, alokatif dan biaya. Faktor sosial biaya seperti usia petani, pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, dan status kepemilikan lahan yang memepengaruhi efisiensi dianalisis menggunakan Regresi Tobit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Petani bawang merah di Desa Ngadiboyo dengan asumsi VRS (Variable return to Scale) belum efisien secara teknis, alokatif maupun biaya karena memiliki nilai rata- rata efisiensi kurang dari 1, atau dapat dikatakan belum beroperasi secara full esisien. Masing- masing nilai rata-rata efisiensi teknis, alokatif dan biaya adalah 0.899, 0.686, dan 0.671. Faktor-faktor efisiensi yang mempengaruhi efisiensi biaya, alokatif maupun biaya petani bawang merah di Desa Ngadiboyo adalah usia,tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga dan status kepemilikan lahan. Secara teknis terdapat 4 variabel yang berpengaruh nyata terhadap efisiensi usahatani bawang merah yaitu usia, pendidikan, jumlah tanggungan keluarga dan status kepemilikan lahan dengan taraf kepercayaan masing- masing sebesar 0,028; 0,013; 0,015 dan 0,009. Secara alokatif, terdapat 1 variabel yang berpengaruh nyata yakni pendidikan dengan taraf kepercayaan sebesar 0,066. Dan secara biaya terdapat 3 variabel yang berpengaruh nyata yaitu usia, pendidikan dan status kepemilikan lahan taraf kepercayaan sebesar 0,022; 0,002 dan 0,016.