Analisis Pengendalian Intern Atas Sistem Pembayaran Dana Pertanggungan (Dana Tabarru’) Terhadap Klaim Asuransi Kecelakaan Diri (Studi pada PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 unit Syariah kantor
Main Author: | Sa`adah, Qowimatus |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/115569/1/051203541.pdf http://repository.ub.ac.id/115569/ |
Daftar Isi:
- Banyaknya citra negatif yang menempel pada asuransi seperti sulitnya klaim dan kasus penipuan yang dilakukan sejumlah agen membuat masyarakat cenderung melihat asuransi dengan sebelah mata. Berbagai tawaran manis diberikan kepada calon nasabah agar membeli asuransi, namun saat nasabah mengajukan klaim, prosedurnya berbelit. Penerapan pengendalian intern yang efektif dapat membantu perusahaan untuk memajukan efisiensi dalam operasi, menjaga keamanan asset perusahaan, menjamin tersedianya laporan keuangan yang dapat dipercaya, serta mengurangi terjadinya resiko kerugian dan penyimpangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pembayaran dana pertanggungan (dana tabarru’ ) serta penerapan pengendalian intern atas sistem pembayaran dana pertanggungan (dana tabarru’ ) terhadap klaim asuransi kecelakaan diri pada PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 unit Syariah kantor cabang Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah penitian deskriptif. Fokus penelitian terdiri dari 2 sub bagian, yakni sistem pembayaran dana pertanggungan (dana tabarru’ ) oleh perusahaan asuransi syariah dan penerapan pengendalian intern atas sistem pembayaran dana pertanggungan (dana tabarru’ ) terhadap klaim asuransi kecelakaan diri yang terdiri dari struktur organisasi, sistem otorisasi, praktek yang sehat, serta karyawan yang cakap. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder dan teknik pengumpulan data adalah dengan dokumentasi/analisis dokumen. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pada PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 unit Syariah kantor cabang Malang masih terdapat beberapa kelemahan yang perlu diperbaiki, diantaranya terdapat perangkapan fungsi pengeluaran kas (kasir) dengan fungsi akuntansi yang dilakukan oleh kasir. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya kecurangan/ penyimpangan dalam perusahaan. Pada pelaksanaan praktek yang sehat, belum adanya cap lunas pada formulir kwitansi klaim yang telah dibayarkan kepada tertanggung serta tidak adanya pelaksanaan surprise audit pada kantor cabang unit syariah. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan bahwa perlu adanya pemisahan fungsi antara fungsi pengeluaran kas (kasir) dengan fungsi akuntansi, sehingga keamanan asset perusahaan tetap terjaga. Pada formulir kwitansi klaim yang telah dibayarkan perlu adanya cap lunas serta perlu diadakan surprise audit secara berkala pada kantor cabang unit syariah.