Strategi Mitigasi Risiko Rantai Pasok Kerupuk Ikan Bandeng Menggunakan Metode House of Risk (HOR) (Studi Kasus POKLAHSAR Mina Sentosa, Kabupaten Pasuruan)
Main Author: | Mauliddina, Ines |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/11404/1/BAGIAN%20DEPAN.pdf http://repository.ub.ac.id/11404/2/BAB%20I.pdf http://repository.ub.ac.id/11404/3/BAB%20II.pdf http://repository.ub.ac.id/11404/4/BAB%20III.pdf http://repository.ub.ac.id/11404/5/BAB%20IV.pdf http://repository.ub.ac.id/11404/6/BAB%20V.pdf http://repository.ub.ac.id/11404/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.ub.ac.id/11404/ |
Daftar Isi:
- Kabupaten Pasuruan merupakan salah satu daerah yang banyak terdapat hasil produksi budidaya tambaknya, khususnya di daerah pesisir. Berdasarkan data Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur (2015) total dari hasil produksi budidaya tambak di kabupaten Pasuruan pada tahun 2015 lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu sebesar 11.525,9 ton yang sebelumnya adalah 11.346,4 ton. Ikan bandeng menjadi salah satu jenis yang mendominasi total hasil produksi budidaya tambak ini karena termasuk jenis ikan yang paling potensial untuk dibudidayakan, yaitu sebesar 4.609,5 ton. POKLAHSAR adalah kelompok pengolah dan/atau pemasaran hasil perikanan yang melakukan kegiatan ekonomi bersama dalam wadah kelompok. Salah satu POKLAHSAR yang memproduksi kerupuk bandeng adalah POKLAHSAR Mina Sentosa. Pada POKLAHSAR Mina Sentosa, manajemen risiko rantai pasok belum teridentifikasi dengan baik sehingga terdapat peluang yang dapat menyebabkan terjadinya kegagalan dan risiko dalam rantai pasok. Manajemen risiko rantai pasok dilakukan agar dapat meminimalkan atau dapat menghilangkan penyebab dan kejadian risiko rantai pasok tersebut. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan perancangan strategi mitigasi risiko adalah House of Risk (HOR). Pendekatan HOR bertujuan untuk mengidentifikasi risiko serta agen risiko dan merancang strategi mitigasi untuk meminimasi terjadinya risiko yang muncul dengan memberikan tindakan pencegahan pada agen risiko serta dapat menentukan urutan prioritas.Variabel yang digunakan adalah supply risk dan internal risk. Penelitian ini menggunakan 4 orang responden yaitu tengkulak (2 orang) dan POKLAHSAR Mina Sentosa (2 orang). Pada penelitian diketahui bahwa struktur kelembagaan rantai pasok POKLAHSAR Mina Sentosa terdiri dari petani, tengkulak, POKLAHSAR Mina Sentosa, dan konsumen. Namun pada penelitian ini, penilaian risiko hanya dilakukan pada tengkulak dan POKLAHSAR Mina Sentosa. Terdapat 22 kejadian risiko dan 26 agen risiko dengan prioritas 2 agen risiko yang perlu ditangani dengan segera yaitu hasil panen petani menurun dan kesalahan proses produksi. 5 strategi mitigasi risiko rantai pasok kerupuk bandeng antara lain menyimpan persediaan bandeng, menerapkan SOP proses produksi dengan baik, pengawasan tenaga kerja, mengambil bandeng di petani lain, serta melakukan pelatihan dan pengembangan tenaga kerja.