Penerapan Analisis Fundamental Dengan Dividend Discount Model (DDM) Dan Price Earning Ratio (PER) Untuk Menilai Intrinsik Saham (Studi Pada Perusahaan Sektor Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016)
Main Author: | Ibrahim, Reyna Thohiroh |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/10234/ |
Daftar Isi:
- Seiring dengan perkembangan ekonomi di Indonesia, investasi merupakan kegiatan ekonomi yang dapat dilakukan untuk mendapatkan keuntungan. Sekuritas yang paling diminati adalah saham yang memiliki keuntungan tapi berbanding lurus dengan risiko. Salah satu risikonya adalah keadaan mispriced dimana membuat harga saham menjadi tidak wajar. Cara mengatasi untuk mengurangi dampak mispriced adalah dengan melakukan perhitungan nilai intrinsik saham. Analisis saham yang digunakan adalah analisis fudamental dengan menggunakan dividend discount model dan price earning ratio. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai intrinsik dari harga saham dengan menggunakan analisis fundamental dengan metode DDM dan PER pada pearusahaan sektor Keuangan yang terdaftar di BEI Periode 2014-2016. Perhitungan DDM dan PER akan dijadikan sebagai dasar keputusan dengan membandingkan nilai intrinsik saham dengan harga pasar saat ini dan dapat diketahui apakah saham dalam keadaan undervalued (membeli), overvalued (menjual), dan correclyvalued (menahan). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah perusahaan sektor keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016 yaitu sejumlah 89 perusahaan. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling sehingga terpilih 26 perusahaan dengan kode AGRO, BBCA, BBKP, BBMD, BBNI, BBNP, BBRI, BBTN, BDMN, BJBR, BJTM, BMRI, BNBA, ADMF, BBLD, BFIN, MFIN, TIFA, PANS, PEGE, ABDA, ASBI, ASDM, ASRM, LPGI, GSMF. Hasil penelitian menggunakan metode DDM menunjukkan saham mengalami undervalued pada AGRO, BBCA, BBKP, BBMD, BBNI, BBNP, BBRI, BBTN, BDMN, BJBR, BJTM, BMRI, BBLD, BFIN, MFIN, TIFA, PANS, ABDA, ASDM, LPGI. Kondisi overvalued terdapat pada perusahaan ADMF, PEGE, ASBI, ASRM, GSMF dan correctlyvalued pada perusahaan BNBA. Metode PER menunjukkan saham mengalami undervalued pada AGRO, BBMD, BBNI, BBNP, BBTN, BDMN, BMRI, BBLD, BFIN, MFIN, TIFA, PANS, PEGE, ABDA, ASDM. Kondisi overvalued terdapat pada perusahaan BBCA, BBKP, BBRI, BJBR, BJTM, BNBA, ADMF, ASBI, ASRM, LPGI, GSMF.