Locutionary and Illocutionary Acts in the Utterances and Letters of the Main Characters in the Letters to God Movie

Main Author: Muchlisa, OkkyIzza
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/100505/1/ABSTRACT.pdf
http://repository.ub.ac.id/100505/
Daftar Isi:
  • Pada dasarnya, manusia mengujarkan ujaran sebagai sebuah tindakan. Itu berarti mereka dapat melakukan apapun melalui ucapan dan kalimat seperti permintaan, perintah, pernyataan, permintaan maaf, dan berterima kasih. Untuk mengungkapkan ide, manusia tidak hanya menghasilkan ucapan yang mengandung struktur tata bahasa saja, tetapi juga melakukan tindakan melalui ucapan mereka. Tindak tutur merupakan bidang linguistik yang menganalisa tentang fenomena bahasa. Tindak tutur juga dapat ditemukan dalam ujaran yang terdapat dalam film. Karena itu, penulis memilih film “Letters to God” sebagai obyek penelitian. Bahasa yang digunakan oleh pemeran utama mencerminkan fenomena sosial ketika mereka marah, senang, sedih, ataupun terganggu. Sebagai tambahan, bahasa yang digunakan oleh pemeran utama sangat sederhana. Tetapi, itu semua memiliki dampak yang besar untuk mengetahui respon pendengar. Penelitian ini berusaha menemukan tindak lokusi dan ilokusi yang digunakan oleh pemeran utama dalam film “Letters to God”. Rumusan masalah penelitian ini difokuskan pada tipe tindakan lokusi dan ilokusi berdasarkan teori Levinson dan Searle. Metode kualitatif deskriptif digunakan dalam membuat penelitian ini. Untuk menganalisa data, konteks dari tiap-tiap adegan dan penulisan surat dijelaskan di awal. Kemudian, data dijelaskan dan di analisis menggunakan teori tindak tutur. Berdasarkan penemuan dari penelitian ini, tindak tutur yang digunakan oleh pemeran utama berdasarkan tipe ilokusi dapat digambarkan sebagai berikut: Pertama, kebanyakan pembicara menggunakan representatives untuk mempresentasikan suatu kalimat. Kedua, pembicara menggunakan directives dalam ucapannya. Itu berarti bahwa pembicara memerintahkan orang lain untuk melakukan tindakan lewat ucapan. Ketiga, pembicara menggunakan commisives untuk melakukan suatu tindakan sendiri. Keempat, pembicara menggunakan expressives untuk mengungkapkan keadaan psikologi tentang situasi atau keadaan senang dan sedih. Selanjutnya, tipe-tipe tindak lokusi telah terpenuhi dalam film ini karena lokusi merupakan ucapan atau kalimat itu sendiri. Tipe tindak lokusi adalah menerangkan, perintah, dan pertanyaan. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk menginvestigasi declarations terhadap pembicara yang jarang menghasilkan tipe tindak tutur tersebut. Dengan menginvestigasi ujaran declaration, mereka bisa menambah penemuan baru tentang tindak tutur untuk memperkaya studi pragmatik.