Analisis fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) positif tahun 2012 dan iod negatif tahun 2010 menggunakan data satelit
Main Author: | Lesi Mareta |
---|---|
Format: | Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Fak. Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.unsri.ac.id//index.php?p=show_detail&id=8237 http://digilib.unsri.ac.id//lib/phpthumb/phpThumb.php?src=../../images/docs/08_MIPA.jpg.jpg |
Daftar Isi:
- Indian Ocean Dipole (IOD) merupakan sifat mode kopel iklim di daerah tropis Samudera India yang mempunyai dampak terhadap distribusi curah hujan di daratan yang mengelilingi Samudera India. Penelitian ini difokuskan kepada analisis evolusi IOD positif tahun 2012 dan IOD negatif tahun 2010 menggunakan data yang diperoleh dari satelit pengindraan jauh. Analisis parameter iklim seperti temperatur permukaan laut (TPL), curah hujan, angin permukaan dan sea level pressure digunakan untuk mengevaluasi evolusi IOD positif tahun 2012 dan IOD negatif tahun 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, IOD positif tahun 2012 terbentuk di bulan Juli, mencapai puncak di bulan Agustus dengan nilai DMI 1.05°C, dan meluruh di bulan Oktober. Pada saat IOD positif tahun 2012 terjadi, terdapat anomali TPL negatif di bagian tenggara di daerah tropis Samudera India yang dipenagruhi oleh angin tenggara di sepanjang pantai barat Sumatra dan pantai selatan Jawa dan angin timuran di sepanjang ekuator. Hal ini menyebakan pergeseran kolam air hangat ke arah barat Samudera India. Pergeseran kolam air hangat ini disertai dengan pergeseran zona konveksi, sehingga di bagian timur Samudera India (daerah Indonesia) akan mengalami defisit curah hujan. Sementara itu, kejadian IOD negatif tahun 2010 terbentuk di bulan Agustus, puncak di bulan September dengan nilai minimum DMI mencapai -0.87°C, dan meluruh di bulan November. Ketika IOD negatif tahun 2010 berlangsung, di bagian tenggara daerah tropis Samudera India terjadi kenaikan anomali TPL positif. Angin baratan yang berhembus sangat kencang di sepanjang ekuator dan angin barat laut di sepanjang pantai barat Sumatra dan pantai selatan Jawa menimbulkan gelombang kelivin (Downwelling) yang menyebabkan TPL menghangat di bagian timur daerah tropis Samudera India.
- xii, 41 hlm. : ilus.